RADARCIREBON.ID – Tasmi, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cirebon, meninggal di Malaysia karena sakit. Jenazahnya dipulangkan dan dimakamkan di Cirebon pada Minggu, 13 Juli 2025.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan KB (DP3APPKB) Kota Cirebon, Suwarso Budi Winarno, menyampaikan belasungkawa dan harapan agar almarhumah mendapat husnul khotimah.
Budi menjelaskan bahwa bekerja sebagai TKW merupakan alternatif jika peluang kerja di dalam negeri kurang memadai.
Baca Juga:Sempat Ditarik, Beras Kemasan di Supermarket di Cirebon Kembali DijualObat Nyamuk Bakar Picu Kebakaran Rumah di Cirebon, Kerugian Capai Rp150 Juta!
Namun, peningkatan keterampilan dan ketersediaan lapangan kerja bagi perempuan di dalam negeri dapat mengurangi kebutuhan untuk bekerja di luar negeri.
“Jika perempuan memiliki banyak pilihan kerja dalam negeri, mereka tidak perlu memilih bekerja di luar negeri,” ujar Budi. Ia menekankan pentingnya pembekalan keterampilan, penguasaan bahasa, dan adaptasi budaya bagi TKW resmi agar dapat mengatasi tantangan selama bekerja di luar negeri.
Menurutnya, benturan budaya dan perbedaan bahasa kerap menjadi sumber masalah, bahkan di dalam negeri. Oleh karena itu, bekerja secara resmi dengan bekal yang cukup sangat penting untuk mengurangi risiko seperti perdagangan orang (TPPO) dan penyelundupan.
Dalam hal perlindungan perempuan, DP3APPKB aktif dalam forum koordinasi termasuk penanganan TPPO.
Meski TKI dari Kota Cirebon relatif sedikit dibandingkan wilayah lain, komunikasi dan antisipasi tetap dilakukan agar kasus-kasus terkait perempuan dapat diminimalkan.
“Masalah utama muncul jika keberangkatan ilegal, karena risikonya jauh lebih besar,” pungkas Budi. (abd)