Pemkab Indramayu Luncurkan Program Reang Belajar

Indramayu Belajar
PELUNCURAN PROGRAM: Bupati Indramayu, Lucky Hakim menghadiri peluncuran program Indramayu Belajar yang digelar di halaman kantor Disdikbud Kabupaten Indramayu, Rabu (6/8). FOTO: ANANG SYAHRONI/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu secara resmi meluncurkan program Indramayu Belajar melalui inisiatif Reang Belajar. Sebuah langkah strategis untuk menjawab tantangan pendidikan di Bumi Wiralodra. Program ini menjadi bagian dari percepatan visi pembangunan daerah: Indramayu Reang.

Peluncuran program ini digelar bersamaan dengan Festival Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pameran hasil karya warga belajar dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), yang dipusatkan di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Indramayu, Rabu (6/8).

Dalam sambutannya, Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi pendidikan di daerah tersebut. Berdasarkan data, rata-rata lama sekolah masyarakat Indramayu saat ini baru mencapai 6,95 tahun.

Baca Juga:Warga Kongsijaya Masih Lestarikan Tradisi Pembuatan Bubur SuroMilad Emas MUI, Kemenag Tegaskan Komitmen Sinergi untuk Umat 

“Artinya, masih banyak warga yang belum menyelesaikan pendidikan dasar. Tidak sedikit pula yang belum memiliki ijazah, terutama kelompok usia 25 tahun ke atas yang terputus pendidikannya karena berbagai faktor seperti ekonomi, akses, maupun kondisi sosial,” ujar Lucky.

Menurutnya, program Reang Belajar hadir bukan sekadar untuk meningkatkan angka statistik, tetapi sebagai bentuk keadilan sosial yang memberikan kesempatan kepada seluruh warga untuk kembali mengenyam pendidikan.

“Tidak ada kata terlambat. Semua warga berhak kembali duduk di bangku sekolah. Program ini bukan hanya tentang angka, tetapi tentang harapan, tentang masa depan rakyat Indramayu,” tegasnya.

Program Reang Belajar mendorong pembentukan kelompok belajar di setiap desa. Setiap desa ditargetkan memiliki minimal satu kelompok belajar yang terdiri dari 100 warga belajar. Program ini melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah desa, PKBM, Sanggar Kegiatan Belajar (SKB), tokoh pemuda, hingga masyarakat umum.

“Kita ingin membangkitkan kembali semangat belajar di kalangan masyarakat lintas usia. Bagi mereka yang dulu sempat berhenti sekolah, kini terbuka peluang untuk mengejar impian. Bukan hanya demi ijazah, tetapi juga demi harapan hidup yang lebih baik,” tambah Lucky.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Kabupaten Indramayu, Caridin, menjelaskan bahwa Reang Belajar menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah menjadi 7,5 tahun sebagai langkah awal menuju capaian pendidikan 12 tahun secara menyeluruh di masa depan.

0 Komentar