INDRAMAYU – Sebagai kabupaten yang dikenal sebagai salah satu penghasil gabah terbesar di Indonesia, Indramayu memiliki lahan pertanian yang sangat luas.
Tercatat, luas lahan baku sawah di Kabupaten Indramayu mencapai 122.920 hektare. Sementara lahan sawah yang dilindungi seluas 124.162 hektare.
Tak heran jika kabupaten ini menjadi salah satu daerah andalan pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan nasional.
Baca Juga:Pastikan Warga dapat Layanan Adminduk dengan Layanan Jemput Bola bagi Penyandang DisabilitasRatusan 'Warga Senior' Antusias Ikuti Gowes Sehat Peringatan HUT ke-63 PWRI
Untuk mempertahankan predikat sebagai lumbung pangan nasional, dibutuhkan kerja sama lintas sektor demi mendukung kelancaran aktivitas para petani.
Mulai dari persoalan pupuk, pengendalian hama, ketersediaan alat mesin pertanian, hingga pasokan air menjadi perhatian utama.
“Kita pastikan kebutuhan air bagi petani di setiap kecamatan bisa tercukupi. Alhamdulillah, pada musim tanam kedua atau musim kemarau ini, hanya Kecamatan Krangkeng yang perlu perhatian, itupun hanya di beberapa titik saja,” ujar Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, H Sutatang, Jumat (8/8).
Menurut Sutatang, ketersediaan air di musim kemarau kali ini tidak lepas dari keberhasilan proyek strategis nasional, yakni Rentang Irigasi Modern (RIM) yang telah rampung di sejumlah wilayah, dan masih berjalan di beberapa titik lainnya.
Selain itu, dukungan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk yang menambah debit air untuk lahan pertanian di Indramayu turut membantu memenuhi kebutuhan petani.
“Saya juga sudah meninjau langsung ke Kecamatan Kandanghaur, airnya melimpah. Padahal biasanya saat musim tanam kedua, wilayah ini tidak bisa tanam, bahkan menurut pengakuan petani, sudah 35 tahun tidak bisa menanam di musim kemarau. Tapi sekarang, saluran irigasi sudah membaik, airnya juga lancar,” ungkapnya.
Sutatang berharap, sinergi antar lembaga dan instansi yang telah terjalin dengan baik dapat terus ditingkatkan agar persoalan klasik yang kerap dihadapi petani, seperti kekurangan air saat pengolahan lahan, tidak lagi terjadi.
Baca Juga:Cegah Kanker Sejak Dini, Ajak Pekerja dan Keluarga Kenali Gejala AwalDukung Program Ketahanan Pangan, Polsek Sukra Tanam Jagung
Ia juga menekankan pentingnya perbaikan saluran irigasi untuk memastikan pasokan air ke lahan pertanian tetap terjaga.
Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya padi.
“Intinya harus saling mengawal. Semoga ke depan, setelah seluruh jaringan irigasi selesai dibangun, akses pasokan air bisa semakin lancar. Dengan begitu, produksi gabah di Indramayu meningkat dan kesejahteraan petani juga ikut terdongkrak,” pungkasnya. (oni)