Selain itu, DLH juga tengah memperbaiki kolam dan saluran lindi guna mencegah kebocoran air limbah.
Yuni menambahkan bahwa sejak dua tahun lalu, DLH telah menutup sejumlah sumur milik warga yang tercemar, dan menggantinya dengan sumur bor yang airnya masih digunakan hingga saat ini.
“Air dari sumur bor tersebut kami periksa setiap enam bulan untuk memastikan kualitas dan keamanannya,” ujarnya.
Baca Juga:Pemerintah Optimalkan Digitalisasi Penyaluran Bansos Pada Agustus 2025Bupati Cirebon Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor Tambang Gunung Kuda, 4 Warga Masih Hilang
Bahkan, saat ini pihaknya juga sedang membangun dua sumur bor baru atas inisiatif Wakil Walikota Cirebon, Siti Faridah Rosmawati.
Selain itu, akan dilakukan pendistribusian air PDAM setiap minggu dan pembangunan toren air di lokasi terdampak.
DLH juga telah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan untuk melakukan fogging, serta dinas lainnya untuk penambahan penerangan di area sekitar TPA.
“Sebetulnya, sebagian besar tuntutan warga sudah kami respons dan tindak lanjuti. Kami terus berupaya menyelesaikan persoalan ini secara bertahap dan terukur,” pungkas Yuni. (cep)