Ikan yang telah melalui proses fermentasi tersebut akan disimpan selama hampir sebulan dan baru dibuka saat peringatan Maulid Nabi.
“Intinya, rangkaian acara ini kami lakukan sebagai bentuk sedekah dan tolak bala,” ungkapnya.
Dengan terus dilestarikannya Tradisi Ngapem serta rangkaian acara budaya lainnya, Keraton Kasepuhan tidak hanya menjalankan peran sebagai penjaga budaya, tetapi juga menjadi penggerak dalam memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas sosial.
Baca Juga:Pemerintah Optimalkan Digitalisasi Penyaluran Bansos Pada Agustus 2025Bupati Cirebon Serahkan Bantuan untuk Korban Longsor Tambang Gunung Kuda, 4 Warga Masih Hilang
Tradisi ini menjadi pengingat bahwa warisan leluhur bukan sekadar benda, melainkan nilai-nilai luhur yang tetap relevan dan hidup di tengah masyarakat. (ade)