RADARCIREBON.ID– Anggota DPRD Kabupaten Kuningan dari Fraksi Golkar Harnida Darius SH, memanfaatkan momentum reses di Sindangagung untuk sosialisasi 10 program unggulan yang menjadi motor penggerak pembangunan daerah.
Program tersebut terangkum dalam visi besar Kuningan Melesat, yang diusung di bawah kepemimpinan Bupati Dr H Dian Rachmat Yanuar.
Dalam pertemuan dengan warga, Harnida menjelaskan, visi Kuningan Melesat yang merupakan akronim dari Maju, Empowering, Lestari, Agamis, dan Tangguh. Visi ini, menjadi arah utama pembangunan demi menjadikan Kuningan semakin progresif dan mampu bersaing dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
Baca Juga:Anggota DPR RI Ungkap Pengalaman Pahit Bersama JokowiTekan Inflasi di Daerah, Kejari Kuningan Hadirkan Telur hingga Beras Murah
“Guna mendukung visi tersebut, ada enam misi utama mulai dari reformasi birokrasi yang modern dan melayani, pertumbuhan ekonomi berbasis potensi lokal, hingga pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas,” ujarnya, Rabu (13/8).
Ia menjelaskan, misi lainnya meliputi pelestarian lingkungan dan pengurangan emisi, penerapan nilai-nilai keagamaan, serta pembangunan tangguh yang fokus pada pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, dan infrastruktur.
Mengacu pada tema pembangunan tahun 2026 yakni Pemenuhan Dasar untuk Infrastruktur dan Pelayanan, Peningkatan Pertanian, Produktivitas Pariwisata, dan SDM, bahwa dokumen KUA-PPAS tahun anggaran tersebut harus mencerminkan cakupan tema dan mendukung tercapainya prioritas daerah.
Adapun 10 program unggulan Melesat yang disampaikan Harnida meliputi Ngaji Diri yakni mendukung santri, guru ngaji, dan pesantren mandiri. Gema Sadulur yakni gerakan bersama melindungi kaum duafa, lansia, dan pengangguran.
Kemudian Jawara Tani yakni peningkatan irigasi dan kesejahteraan petani. Someah Ka Semah yaitu sistem online investasi ramah lingkungan yang efisien dan terbuka.
Selanjutnya program Pertama atau penguatan layanan dasar pendidikan dan kesehatan. Kemudian Nata Daya yakni menata alun-alun desa sebagai pusat ekonomi dan pariwisata.
Adapula Tatarakan Jati yakni gerakan tanam lahan pekarangan untuk ketahanan pangan dan pengendalian inflasi. Ajeg Timbangan yakni APBD yang terjaga, tepat sasaran, dan berimbang. Pasar Raya atau pemberdayaan pelaku ekonomi kreatif dan usaha rakyat, serta Abdi Negara yakni transformasi ASN menjadi birokrasi modern, cepat, dan ramah melayani.
Baca Juga:Respons Bupati soal RSUD Linggajati Dikelola Provinsi: Ini Aset Kita Puluhan TahunDukungan Mengalir, Pengelolaan RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan oleh Pemprov Jabar
“Melalui program ini, kita sedang membangun pondasi yang kokoh untuk menyatukan harapan masyarakat dengan kapasitas fiskal daerah. Kuncinya adalah komitmen, integritas, dan sinergi semua pihak,” pungkasnya. (ags)