Ia berharap keberadaan koperasi pertanian sebagai pilot project nasional ini mampu membawa kemajuan signifikan bagi sektor pertanian di Kabupaten Indramayu sebagai lumbung pangan nasional. Keberadaan Brigade Pangan juga diharapkan dapat mendorong regenerasi petani demi menjaga ketahanan pangan di masa depan.
Brigade Pangan sendiri terdiri dari 15 orang pemuda desa yang bertugas mengawal proses pertanian dan memberikan pendampingan langsung di lapangan. Mereka membantu menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi petani sesuai bidang masing-masing, sehingga hasil panen yang sebelumnya hanya 7 ton per hektare bisa meningkat menjadi 8–10 ton per hektare. Hal ini diharapkan turut memacu pertumbuhan ekonomi desa melalui optimalisasi sektor pertanian.
“Kami ingin koperasi ini tidak hanya formalitas, tapi benar-benar memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan petani. Meskipun saat ini baru bergerak di penyewaan jasa alsintan dan mengandalkan bantuan pemerintah karena keterbatasan modal, kami yakin dengan program dan visi yang kami bawa, bisa menarik minat para investor untuk masuk ke sektor pertanian di Indramayu,” tutup Taryono. (oni)