WJTE 2025 Kembali Digelar, Promosikan Potensi Wisata Cirebon

Event West Java Tourism Exchange
POTENSI WISATA: Konferensi pers Event West Java Tourism Exchange (WJTE) di Kopi Ulon, Kamis (21/8). FOTO: APRIDISTA SITI RAMDHANI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Event West Java Tourism Exchange (WJTE) kembali digelar tahun ini untuk ketiga kalinya pada 27 Agustus 2025 di Patra Cirebon Hotel & Convention. Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara ASPPI DPC Cirebon Raya dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Kabupaten Cirebon.

Mengusung konsep Business to Business (B2B) melalui Table Top Forum, WJTE 2025 menargetkan kehadiran 100 buyer dan 50 seller dari sektor biro perjalanan, hotel, restoran, pusat oleh-oleh, hingga destinasi wisata.

“WJTE menjadi ajang strategis untuk mempertemukan pelaku industri pariwisata dan mempromosikan potensi wisata Cirebon, terutama desa wisata,” ungkap Ketua Panitia WJTE 2025, H. Rofi’i, dalam konferensi pers, Kamis (21/8).

Baca Juga:UGJ Cirebon Gandeng Kampus Malaysia Gelar KKN Tematik InternasionalBank Mandiri Taspen Rampungkan Transisi ke Sistem Perbankan Baru

Tahun ini, 70 persen buyer yang hadir merupakan peserta baru. WJTE juga menarik partisipasi pelaku wisata dari berbagai daerah, termasuk Jabodetabek, Jateng, Jabar, Banten, Lombok, Bali, hingga Kalimantan.

Ketua ASPPI Cirebon Raya, Abdul Rozak, berharap pelaku usaha lokal bisa mendominasi sebagai seller agar potensi lokal lebih dikenal luas.

Disbudpar Kabupaten Cirebon juga mendukung penuh kegiatan ini. Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata, Syafrudin Aryono, menyebut bahwa WJTE terbukti berdampak positif terhadap perkembangan pariwisata di Cirebon. Bahkan, pihaknya menargetkan peningkatan anggaran tahun depan hingga 50 persen.

“Saat ini, ada 60 desa wisata aktif. Kami berencana menambah 30 desa wisata baru tahun depan melalui SK Bupati,” jelas Syafrudin.

Ia menambahkan, rencana promosi wisata ke depan termasuk membuat paket wisata “satu hari satu kecamatan” serta mempertemukan agen perjalanan dengan pengelola desa wisata pada September atau Oktober 2025. (apr/opl)

0 Komentar