RADARCIREBON.ID – Setelah tertunda tiga bulan, proyek betonisasi Jalan Ciremai Raya akhirnya dimulai pada Jumat siang (22/8/2025).
Jalan penghubung vital antara pusat Kota Cirebon dan jalur provinsi ini mulai terlihat aktivitas fisik proyek, menandai realisasi janji Walikota Cirebon, Effendi Edo, yang sempat disampaikan sejak Maret lalu.
Pantauan Radar Cirebon, sejumlah truk pengangkut material seperti pasir dan batu hilir mudik di lokasi.
Baca Juga:WJTE 2025 Kembali Digelar, Promosikan Potensi Wisata CirebonMakna Kemerdekaan: Rakyat Bersatu untuk Indonesia Maju
Tumpukan material tampak menggunung, sementara para pekerja dengan helm proyek dan sepatu pelindung sibuk meratakan sirtu dengan alat berat.
Meski arus lalu lintas masih dibuka dari kedua arah, jalan menyempit karena sebagian badan jalan digunakan untuk pekerjaan proyek.
Motor dan mobil harus berbagi ruang dengan alat berat dan pekerja, sementara debu beterbangan membuat banyak pengendara menutup wajah dengan masker atau jaket.
Proyek betonisasi ini sebenarnya dijadwalkan dimulai Mei 2025, usai peninjauan langsung oleh walikota pada Maret.
Saat itu, Edo menjanjikan perbaikan total dengan sistem betonisasi agar jalan lebih awet dan bebas genangan air. Namun, hingga Juli, belum ada tanda-tanda pengerjaan, memicu kekecewaan warga.
“Katanya Mei mulai, tapi sampai Juli belum ada aktivitas apa pun. Kami sempat ragu proyek ini akan benar-benar dilaksanakan,” ungkap Adi, warga Harjamukti.
Kondisi jalan yang penuh lubang dan bergelombang kerap dikeluhkan, terutama oleh pengendara roda dua. Jalan ini menjadi akses penting bagi aktivitas warga maupun distribusi ekonomi kota.
Baca Juga:SPPG Harjamukti Mulai Salurkan MBG ke SekolahHujan Deras, Pohon Tumbang di Samping Kampus FK UGJ
Pengerjaan betonisasi dimulai dari bagian tengah jalan, sementara lajur kanan dan kiri masih bisa dilalui kendaraan.
Proses pemadatan material dilakukan secara bertahap dan diperkirakan memakan waktu beberapa pekan, tergantung cuaca.
“Kami rela bersabar, asal hasilnya benar-benar kokoh dan tahan lama. Jangan sampai baru dibeton, sebentar rusak lagi,” ujar Dedi, pengemudi ojek online.
Meskipun tertunda, dimulainya proyek ini memberikan harapan baru bagi warga Cirebon.
Betonisasi dianggap sebagai solusi jangka panjang, berbeda dengan tambal sulam aspal yang selama ini mudah rusak.
Kini, perhatian warga tertuju pada kualitas pengerjaan. Mereka berharap proyek ini tidak hanya selesai tepat waktu, tetapi juga sesuai standar dan janji walikota.