Sebelum Akhir Bulan Gaji Sudah Habis, Hati-hati Terjebak ‘Inflasi Gaya Hidup Mikro’

Pekerjaan Ini Tidak Perlu Tempat Kantor Untuk Bekerja Tapi Gajinya Puluhan Jutaan Bahkan Milliaran Perbulan
Pekerjaan Ini Tidak Perlu Tempat Kantor Untuk Bekerja Tapi Gajinya Puluhan Jutaan Bahkan Milliaran Perbulan
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Fenomena gaji tiba-tiba habis sebelum akhir bulan, banyak dialami oleh pekerja atau karyawan. Padahal, sepertinya pengeluaran tidak bertambah.

Misalnya, pengeluaran untuk cicilan tidak ada bedanya dengan bulan sebelumnya. Begitu juga, biaya untuk makan minum juga tak ada perubahan.

Jika mengalami fenomena seperti itu, akun konsultan keuangan “100 Juta Pertama” mengingatkan agar berhati hati dan cermat. Bisa jadi itu jebakan “Inflasi Gaya Hidup Mikro”.

Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau

Lalu apa “Inflasi Gaya Hidup Mikro” itu? Dalam postingannya di media sosial X, akun tersebut secara singkat menjelaskan inflasi model tersebut.

Akun tersebut pun mengutip hasil survei yang dilakukan oleh YouGov pada tahun 2024. Dalam survei tersebut terungkap, 50% lebih orang Indonesia masih terjebak dalam ‘Inflasi Gaya Hidup Mikro’.

Menurutnya, “Inflasi Gaya Hidup Mikro” itu merupakan pengeluaran kecil tapi rutin. Pengeluaran itu seperti tidak terasa.

Yang termasuk dalam pengeluaran ini, jelas akun itu, di antaranya biaya untuk ngopi, jajan, langganan aplikasi, dan top-up game tiap bulan. Pengeluaran seperti itu memang tidak terasa, tapi menyebabkan “bocor alus” keuangan tanpa sadar.

Kelihatannya, tandas akun tersebut, biaya ngopi hanya Rp 20 ribu sehari itu memang kecil. Tapi jika sudah menjadi kebiasaan, ternyata pengeluaran sebulan Rp 600 ribu dan setahun sudah Rp 7 juta.

Padahal uang sebanyak itu, tegasnya, dalam setahun sangat cukup untuk modal awal investasi. Hanya saja kenyataannya tidak sepet itu.

Akun itu pun mengutip hasil survei yang dilakukan oleh CXO Media. Menurut survei tersebut, 9 dari 10 responden terjebak dalam fenomena ini. Mereka terjebak dengan alasan biaya yang dikeluarkan sangat murah.

Baca Juga:KDM Kena Tipu, Diprank Anak-anak 'Bau Kencur', Ternyata Gegara IniKDM Puji Lucky Hakim yang Lepas Ular di Sawah, Minta Kembangkan Burung Hantu

Justru itu bahayanya, tegas akun itu, biaya yang dikeluarkan tidak terasa, karena uang kecil karena harganyapun murah. Padahal jika dikalikan sebulan apalagi setahun, uang tersebut bisa untuk dana darurat, tabungan, atau bahkan investasi.

Lalu bagaimana caranya bisa menghindari jebakan tersebut? Akun konsultan keuangan itu memberikan beberapa cara, antara lain:

1. Batasi maksimal 5% dari gaji untuk hiburan

0 Komentar