Kata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua

kdm rekrutmen kedokteran
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KSM) Seminar Nasional Pencegahan Perundungan, Gratifikasi, Korupsi dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual di Lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjadjaran, Kota Bandung.
0 Komentar

“Ilmu kesehatan itu seharusnya ilmu hulu, bukan ilmu hilir. Selama ini kita memahami kesehatan hanya sebatas puskesmas dan rumah sakit. Padahal yang lebih penting adalah bagaimana menciptakan manusia yang sehat,” tambahnya.

Beasiswa Kedokteran

Terkait program beasiswa kedokteran, KDM mengungkapkan bahwa Pemdaprov Jawa Barat telah memulai skema pemberian beasiswa kepada calon dokter spesialis, termasuk kerja sama dengan Universitas Padjadjaran.

“Beasiswa sudah berjalan. Tahun ini Unpad ada 10 penerima. Saya sudah meminta Dinas Kesehatan untuk mulai menyeleksi dokter-dokter di kabupaten/kota, puskesmas, dan rumah sakit untuk ikut program spesialis tahun depan,” jelasnya.

Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau

Seleksi tersebut, ujar KDM, dilakukan secara terbuka dengan mempertimbangkan aspek intelektual, kecerdasan emosional, serta rekam jejak pengabdian.

Dokter penerima beasiswa nantinya diwajibkan kembali mengabdi di daerah asal, terutama di wilayah yang masih kekurangan dokter spesialis.

“Harus balik lagi ke daerah asalnya dan prioritas adalah di daerah-daerah yang di daerah itu kekurangan dokter spesialis. Problem dari RSUD semuanya adalah dokter spesialis,” pungkasnya.

0 Komentar