Drone ini dikembangkan oleh laboratorium inovasi milik XLSMART, X-CAMP, yang bekerja sama dengan ASTRAtech dan BETA UAS sebagai produsen drone. Proyek ini berawal dari tantangan yang dihadapi oleh salah satu perusahaan manufaktur milik Astra dalam proses mobilisasi material produksi.
Setelah melalui serangkaian uji coba dan penyempurnaan, solusi ini kini siap diterapkan di berbagai sektor industri, terutama manufaktur yang menuntut kecepatan dan akurasi tinggi dalam distribusi.
Direktur ASTRAtech, Henri Paul, menyambut baik kolaborasi ini. Ia optimistis teknologi ini akan berkembang dan dapat diaplikasikan di berbagai bidang, termasuk logistik, konstruksi, alat berat, agribisnis, hingga pertambangan.
Baca Juga:Meriah, Turnamen Voli Antarblok di Cipaku Sambut HUT ke-80 RISDN 2 Setu Kulon Meriahkan HUT ke-80 RI dengan Karnaval dan Aneka Lomba
“Ini bukan hanya langkah maju bagi teknologi industri, tetapi juga mendukung pengembangan talenta muda dan pendidikan vokasi berbasis teknologi melalui skema dual system di ASTRAtech,” jelas Henri.
Langkah ini juga sejalan dengan agenda pemerintah dalam memperkuat penerapan Industri 4.0. Digitalisasi, otomatisasi, dan konektivitas menjadi tiga pilar penting dalam meningkatkan daya saing industri nasional.
XLSMART dan ASTRAtech menargetkan implementasi drone otonom ini bisa diperluas secara nasional dalam waktu dekat. Dengan kemampuan integrasi ke teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT), drone diproyeksikan tak hanya sebagai alat kirim barang, tapi juga sebagai bagian dari ekosistem smart manufacturing yang terhubung secara digital.
Dengan infrastruktur 5G yang semakin merata, solusi ini menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan transformasi industri di Indonesia menuju sistem distribusi yang lebih adaptif dan berkelanjutan.