Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan Berhasil

evakuasi macan tutul di kutamandarakan kuningan
Upaya evakuasi macan tutul yang terjebak di gudang Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, berhasil dilakukan, Selasa, 26, Agustus 2025. Foto: Andre Mahardika - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Upaya evakuasi macan tutul yang terjebak di gudang Balai Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, berhasil dilakukan, Selasa, 26, Agustus 2025 siang.

Petugas harus menggunakan teknik pembiusan untuk meminimalisasi risiko. Apalagi di lokasi sekitar balai desa, padat dengan warga yang berdatangan.

Kepala Bidang KSDA Wilayah III, Achmad Arifin menjelaskan, tim bersama kepolisian, pemerintah desa dan unsur lainnya, bekerjasama untuk melakukan evakuasi macan tutul jawa.

Baca Juga:Kata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang TuaAkibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang Anjlok

“Prosedur evakuasi sudah dilakukan didampingi dokter hewan, wild rescue unit, karena perlu pembiusan,” kata Achmad Arifin, kepada radarcirebon.com di lokasi.

Pasca pembiusan tersebut, macan tutul jawa berjenis kelamin jantan (panthera pardus melas) tersebut, dilakukan pengecekan kondisi kesehatan, perilaku dan nantinya rehabilitasi.”Pada akhirnya akan dilakukan pelepasliaran ke alam kalau memungkinkan. Kalau tidak memungkinkan, kita rehabilitasi dulu,” tuturnya.

Menurut Achmad, macan tutul menurut informasi sementara dalam kondisi lemas, karena kemungkinan sudah 1-2 hari ada di lokasi.

Oleh karena itu, perlu langkah observasi terlebih dahulu untuk memastikan kesehatannya.

Mengenai tingkat kesulitan dalam proses evakuasi, Achmad mengaku nyaris tidak ada hambatan. Tantangannya justru dikarenakan terlalu banyak manusia di lokasi.

“Kesulitan evakuasi lebih ke masyarakat yang antusias. Macan tutul jawa sangat rentan dan sensitif terhadap manusia,” ucapnya.

Dia mengaku sangat terbantu oleh petugas kepolisian yang membantu kondusivitas di lokasi.

Baca Juga:KDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang KacauKDM Kena Tipu, Diprank Anak-anak 'Bau Kencur', Ternyata Gegara Ini

Saat ditanya wartawan mengenai penyebab macan tutul turun ke permukiman, BKSDA menyatakan akan melakukan kajian terkait dengan penyebab macan turun ke permukiman.

“Yang pasti, pakan, habitat akan dikorelasikan dengan kawasan hutan produksi sekitar 2 kilometer dari balai desa,” ungkapnya.

Petugas saat ini memiliki opsi untuk rehabilitasi yakni di Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut, Lembang Zoo dan PPS Cikananga.

Terkait dengan adanya rentetan kejadian kambing warga yang mati dibunuh hewan buas, BKSDA menyebut belum bisa dipastikan pelakunya adalah individu yang sama.

Sebab daerah kejadian dan penemuan macan tutul berbeda hamparan dan kawasan hutan. (andre mahardika)

0 Komentar