Pekerjaan betonisasi ini merupakan realisasi janji Walikota Effendi Edo sejak Maret lalu. Meski demikian, proyek sempat mengalami keterlambatan sekitar tiga bulan dari jadwal semula yang direncanakan pada Mei 2025, sehingga sempat menuai kritik dari warga.
Keluhan terhadap kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang terus meningkat selama beberapa bulan terakhir. Jalan Ciremai Raya merupakan akses vital menuju jalur provinsi, menopang aktivitas harian warga serta distribusi logistik dalam kota.
“Sampai Juli belum ada aktivitas apa pun. Kami sempat ragu apakah proyek ini benar-benar akan dikerjakan,” ujar Adi, warga Harjamukti.
Baca Juga:DP3APPKB Kota Cirebon Berikan Layanan KB dan Sosialisasi Program Pembangunan KeluargaAsuransi Astra Raih Dua Penghargaan Bergengsi di 2025
Kini, keberadaan proyek ini mulai membangkitkan harapan. Proses diawali dengan pemadatan sirtu secara bertahap yang diperkirakan akan berlangsung beberapa pekan, bergantung pada kondisi cuaca.
Penggunaan beton dipilih sebagai solusi jangka panjang. Selain dinilai lebih awet, jalan beton juga diharapkan mampu mencegah genangan dan kerusakan cepat seperti yang kerap terjadi pada jalan beraspal. (abd/ade)