Pemekaran Cirebon Timur Terganjal, Sejumlah Indikator Belum Terpenuhi

Pemekaran Cirebon Timur Terganjal, Sejumlah Indikator Belum Terpenuhi
POTENSI WTC: Wilayah Timur Cireon (WTC) mempunyai potensi yang cukup, baik secara Sumber Daya Manusia (SDM) maupun Sumber Daya Alam (SDA). Penataan kota dan tata ruang pun sudah cukup memadai sebagai wilayah pemekaran. FOTO: ILMI YANFA UNAS/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Rencana pemekaran Cirebon Timur menjadi Calon Daerah Otonomi Baru (CDOB) masih banyak ganjalan. Bahkan ganjalan tersebut menyangkut persoalan yang mendasar.

Padahal keinginan dan wacana Cirebon Timur terpisah dari Kabupaten Cirebon, terus menguat. Pemkab Cirebon dan DPRD Jawa Barat pun memberikan dukungan penuh.

Persoalan mendasar yang menganjal Cirebon Timur menjadi CDOB, diungkap oleh Wakil Ketua DPRD Jawa Barat, Ono Surono, baru-baru ini.

Baca Juga:Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan BerhasilKata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua

Menurutnya, sejumlah kelayakan masih belum terpenuhi. Dari target skor 400 – 500 poin untuk mejadi CDOB, skor Cirebon Timur baru di angka 351 poin.

“Selisih tersebut bukan sekadar angka teknis, melainkan cerminan masih lemahnya pondasi pembangunan di wilayah timur Cirebon,” ungkap Ono Surono.

Dijelaskan Ono, setidaknya ada 3 faktor krusial yang menganjal Cirebon Timur menjadi CDOB. Yakni, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.

Ketiga hal yang krusial itu, jelas Ono, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh DPRD Jabar. Padahal ketiga hal tersebut menjadi pondasi bagi daerah otonom.

Intinya, tandas politisi PDIP ini, kondisi di lapangan masih belum memungkinkan untuk dilepas dari induk, Kabupaten Cirebon.

Ono menyebutkan, jalan dan jembatan di sejumlah kecamatan di Cirebon Timur, masih minim perawatan. Begitu pula soal fasilitas pendidikan yang belum merata. Selain itu, layanan kesehatan jauh dari memadai.

Karena itu Ono pun menegaskan, tanpa penguatan di sektor dasar tersebut, Cirebon Timur sulit melampaui ambang batas kelayakan.

Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau

Untuk mengatasi ganjalan tersebut Ono menyarankan agar Kabupaten Cirebon sebagai daerah induk perlu lebih berani mengalokasikan APBD. Terutama untuk menopang indikator kelembagaan CDOB.”Jika tidak, pemekaran hanya akan menjadi jargon politik yang tidak pernah sampai ke meja keputusan,” kata Ono lagi.

Yang juga menjadi ganjalan, selain soal indikator pembangunan, adalah penentuan calon ibu kota Cirebon Timur. Sampai sekarang belum ada kesepakatan bulat mengenai pusat pemerintahan baru itu.

Lalu apa urgensinya calon ibukota? Pria asal Indramayu pun mengungkapkan pentingnya calon ibukota baru bagi masyarakat.

Ibukota, ujar dia, bukan hanya sekadar simbul. Ibukita sangat menentukan arah pembangunan ke depan. Tanpa kepastian, perdebatan antarwilayah justru bisa melemahkan soliditas masyarakat yang selama ini menginginkan pemekaran.

0 Komentar