Tips Sederhana Main Obligasi, Pilih Kupon Rate atau YTM?

investasi kupon rate
Instrumen investasi kupon rate. Foto hanya ilustrasi.
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Dalam obligasi ada 2 istilah yang banyak orang belum tahu, yakni Kupon Rate dan YTM. Lalu apa bedanya kedua istilah itu dan bagaimana cara kerjanya?

Konsultan Keuangan “100 Juta Pertama” membedah secara gamblang istilah Kupon Rate dan YTM dalam postingannya di media sosial X.

Pada mulanya, konsultan tersebut menjelaskan tentang obligasi. Menurutnya obligasi adalah surat utang di mana pemerintah atau perusahaan meminjam uang kepada investor.

Baca Juga:Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan BerhasilKata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua

Kemudian investor memberi imbal hasil atau kupon secara berkala. Juga pokok utang kembali ketika sudah jatuh tempo.

Di obligasi, tandasnya, ada yang namanya Kupon Rate. Jika diartikan secara singkat merupakan bunga yang diterima secara rutin.

Misalnya kupon ratenya 6%. Tiap bulan atau 3 bulan, bakal menerima bunga sesuai nilai pokok. Hal tersebut tergantung dari periode yang ditentukan.

Konsultan itu menyontohkan, ORI/SBR (Obligasi Ritel Indonesia / Savings Bond Ritel), pembayaran kuponnya setiap bulan. Karenanya cocok untuk yang mencari cashflow bulanan.

Namun demikian, jelasnya, jika FR (Fixed Rate Bond) pemerintah, umumnya kupon dibayar setiap 6 bulan sekali.

Sementara itu, menurut konsultan itu, yang dimaksud YTM adalah total return jika obligasi sampai jatuh tempo. Bukan cuma bunga, tapi juga capital gain/loss kalau membeli di harga diskon atau premium.

Gampangnya, Kupon Rate sama saja seperti gaji bulanan, sesuai periode yang didapat dari obligasi. Sedangkan, YTM itu gabungan dari pendapatan bulanan ditambah bonus kontrak di akhir periode. Jadi YTM seperti keuntungan total sampai obligasi kelar.

Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau

Lalu bagaimana tips untuk beternak uang di obligasi bagi pemula? Konsultan keuangan ini memberikan tips sederhana, yakni:

1. Main Aman Arus Kas Stabil

Jika membutuhkan cashflow rutin untuk biaya hidup, pilih obligasi dengan kupon tinggi dan di harga normal atau diskon. Karena jika harga obligasi naik–turun, kupon tetap cair sesuai jadwal. Pilihan pas buat warga yang membutuhkan pemasukan stabil.

2. Return Maksimal

Jika sabar sampai jatuh tempo dan mencari return optimal, maksimalkan di modal. Karena YTM itu dipengaruhi dengan besarnya modal, harga beli (normal/diskon), dan besaran kupon dari obligasi yang dipilih.

0 Komentar