Jika membeli obligasi di bawah 100% (diskon), bakal menerima kupon rutin ditambah YTM lebih tinggi saat jatuh tempo.
Intinya, kupon itu untuk melihat cashflow rutin. Sedangkan YTM untuk mencari tahu return total keuntungan berdasarkan harga beli, kupon ditambah selisih ke nominal.
Ada 2 perhitungan ketika membeli obligasi ketika harga pasar atau saat diskon. Jika membeli harga normal (par), keuntungannya hanya datang dari kupon rutin yang dibayar tiap tahun.
Baca Juga:Alhamdulillah, Evakuasi Macan Tutul di Balai Desa Kutamandarakan Kuningan BerhasilKata KDM Soal Rekrutmen Dokter, Tidak Boleh Berdasarkan Ekonomi Orang Tua
Jika harga diskon, maka akan mendapat kupon rutin, dan tambahan cuan dari selisih harga beli. Nah, perhitungan simulasinya sebagai berikut:
1. Beli di Harga Normal
Misalnya membeli obligasi Rp10 juta dengan Kupon Rate 6%, tenor 5 tahun. Kupon sama dengan Rp600 ribu per tahun dikali 5 tahun sama dengan Rp3 juta. Nilai saat jatuh tempo menjadi Rp10 juta.
Total return sama dengan Rp10 juta (pokok awal) ditambah Rp3 juta (total kupon) dikurangi Rp10 juta (harga beli) sama dengan Rp3 juta.
Jadi ketika akhir jatuh tempo totalnya seperti ini: Kupon Rate sama dengan 6% (tetap). YTM sama dengan 6% (karena beli di harga pasar/dinilai nominal, tak ada capital gain/loss)
2. Beli di Harga Diskon
Misal membeli obligasi seharga Rp9,5 juta (diskon dari Rp10 juta) dengan kupon 6%, tenor 5 tahun. Kupon sama dengan Rp 600 ribu dikali 5 tahun sama dengan Rp 3 juta. Nilai saat jatuh tempo menjadi Rp10 juta.
Ada capital gain sama dengan Rp 10 juta (nilai saat jatuh tempo) dikurangi Rp9,5 juta (harga beli). Untung Rp 500 ribu. Total return menjadi Rp10 juta (nilai saat jatuh tempo) ditambah Rp3 juta (kupon) dikurang Rp9,5 juta (harga beli) menjadi Rp3,5 juta. Kupon Rate tetap 6%.
YTM naik jadi 7,9%. Lebih tinggi, karena ada capital gain Rp500 ribu saat jatuh tempo. Jadi, jangan hanya melihat “angka besar” di brosur obligasi. Selalu cocokkan dengan tujuan finansial.
Baca Juga:Akibat Gempa Bekasi, Kereta Api Berhenti Luar Biasa, KAI: Tidak Ada yang AnjlokKDM Minta Cari Dokumen Tata Ruang Zaman Kolonial, Sebut yang Sekarang Kacau
Hal tersebut menjadi kunci agar investasi tak gampang terbawa arus. Selain itu juga tetap tenang jika ada kejadian di tengah jalan.
Jadi bagaimana, pilih kupon tinggi atau beli ketika di harga diskon agar dapat kemungkinan YTM?