INDRAMAYU – Puluhan pelajar yang diduga terlibat dalam kelompok Anarko dikembalikan kepada orang tua mereka oleh Polres Indramayu pada Selasa malam (2/9). Penyerahan para pelajar tersebut dipimpin langsung oleh Wakapolres Indramayu Kompol Tahir Muhiddin, didampingi oleh Kasi Humas AKP Tarno, KBO Binmas Ipda Tasim, Kanit Unit II Satreskrim Ipda Yoga Nanda Pratama, serta sejumlah anggota Polres Indramayu.
Turut hadir dalam proses penyerahan tersebut para guru, lurah, dan orang tua masing-masing pelajar.
Wakapolres Kompol Tahir Muhiddin menegaskan bahwa peristiwa ini harus menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, khususnya para orang tua, guru, dan perangkat desa. Menurutnya, usia remaja merupakan fase yang rentan dan mudah terpengaruh oleh pengaruh negatif di luar.
Baca Juga:Komitmen Jaga Persatuan BangsaInstruksikan Disdik untuk Terapkan PJJ
“Mereka masih muda dan mudah terprovokasi. Masa depan mereka masih panjang. Jangan sampai mereka terjerumus ke dalam tindakan kriminal yang bisa merusak masa depan itu,” ungkapnya.
Kompol Tahir menambahkan, berkat kepedulian Kapolres Indramayu, para pelajar yang diamankan ini tidak langsung diproses hukum, melainkan diberikan kesempatan untuk dibina lebih lanjut oleh orang tua dan pihak sekolah. Orang tua, guru, dan perangkat desa juga diminta menandatangani surat pernyataan bahwa anak-anak tersebut tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Kami kembalikan mereka kepada orang tuanya agar mendapat pengawasan dan pembinaan yang lebih baik. Tapi jika mereka kembali terlibat, tentu akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Kompol Tahir juga mengungkapkan bahwa para pelajar tersebut diduga berencana menyusup ke dalam aksi unjuk rasa dengan membawa sejumlah barang berbahaya. Seperti bom molotov, minuman keras, petasan, bahkan benang gelasan (benang tajam untuk layangan) yang berpotensi membahayakan petugas.
“Bayangkan jika rencana itu berhasil mereka laksanakan. Bisa menimbulkan korban jiwa dan kerusakan. Alhamdulillah, rencana itu berhasil kami gagalkan. Indramayu ini rumah kita bersama, jangan sampai kita yang justru merusaknya,” ujar Tahir.
Sebelumnya, jajaran Polres Indramayu bersama TNI dan unsur terkait lainnya menggelar razia di sejumlah titik, menyusul situasi yang memanas setelah adanya seruan aksi demo di Mapolres Indramayu pada Senin (1/9) kemarin. Meskipun akhirnya tidak terjadi aksi massa besar, razia tetap dilakukan sebagai langkah antisipatif.