Ia menganggap kebersamaan itu menjadi bukti nyata semangat menjaga persatuan. “Kami berdoa agar Cirebon dan Indonesia tetap damai, sejahtera, dan terhindar dari konflik,” tandasnya.
Dukungan juga datang dari Pengasuh Pondok Pesantren KHAS Kempek, KH Muh. Musthofa Aqiel Siroj. Ia menekankan pentingnya keterlibatan ulama dalam meredakan situasi yang sempat memanas.
Menurut Musthofa, Cirebon selama ini dikenal sebagai daerah agamis dan beradab. Identitas itu harus dijaga dengan baik agar tidak ternodai oleh tindakan destruktif. “Cirebon dikenal sebagai daerah agamis dan beradab,” tandasnya.
Baca Juga:Lagi, KPK Sita Barang Bukti Kasus Korupsi Kuota HajiIni Prediksi Indonesia vs Laos pada Babak Kualifikasi AFC U23, Yang Digelar 3 September 2025
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin para ulama. Seluruh peserta tampak khusyuk, berharap kedamaian dan persatuan selalu terjaga di Cirebon.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan deklarasi damai. Isi deklarasi menolak segala bentuk anarkisme, mengajak masyarakat menahan diri, serta mendukung penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana dalam aksi unjuk rasa.
Forkopimda juga mengimbau masyarakat untuk mengaktifkan kembali sistem keamanan lingkungan dan berpartisipasi menjaga ketertiban.
Kemudian, warga diminta segera melaporkan setiap potensi gangguan kamtibmas melalui layanan darurat 110 atau kantor polisi terdekat. (awr)