Berikut Ini 3 Tujuan Muludan Versi Sobat Zetizen, Yang Ketiga Bikin Semangat

muludan sobat zetizen
Melestarikan budaya di Keraton Kasepuhan saat Muludan. --FOTO: SENO DWI/RADAR CIREBON--
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Muludan merupakan salah satu tradisi adat Cirebon yang sudah melekat di masyarakat.

Ketika menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, biasanya ditandai dengan banyak kegiatan. Hal ini sebagai simbolis perayaan dalam satu tahun sekali, menyambut kelahiran Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabiul Awwal.

Nah, kira-kira tujuan Muludan dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tuh sebenernya apa sih? Yuk kita cari tahu! (merayu/tia/imaa)

MELESTARIKAN BUDAYA

Baca Juga:Tingkatkan Ketersediaan Pasokan, Perumdam Tirta Giri Nata Kota Cirebon Jajaki Sumber Air BaruAbdi Kurnia Sampaikan Pesan Khusus di Momen Maulid Nabi, Ini Isinya

Tujuan dari tradisi Muludan adalah untuk melestarikan warisan budaya Islam di Indonesia yang sudah ada secara turun-temurun.

Melalui Muludan, masyarakat bisa menjaga identitas budaya lokal, menampilkan seni tradisional yang bernuansa Islami, serta memperkuat nilai kebersamaan dan gotong royong dalam bentuk kegiatan keagamaan. Sekaligus menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya masyarakat.

AJANG KEBERSAMAAN DAN KEAGAMAAN

Menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat Cirebon punya tradisi khas yang disebut Panjang Jimat.

Acara ini biasanya digelar di Keraton Kasepuhan, Kanoman, maupun Kacirebonan. Panjang Jimat berisi serangkaian ritual seperti pengajian, pembacaan salawat, hingga prosesi arak-arakan pusaka yang melambangkan rasa syukur serta doa keselamatan.

Tradisi ini bukan hanya momen keagamaan, tapi juga jadi ajang kebersamaan warga dan simbol pelestarian budaya Cirebon yang sudah diwariskan turun-temurun.

TELADAN UNTUK GENERASI MUDA

Anak-anak dan remaja biasanya diajak ikutserta dalam prosesi Muludan. Dengan cara ini, mereka belajar sejak dini tentang nilai-nilai Islam, akhlak Nabi Muhammad SAW, serta pentingnya mencintai Rasulullah SAW.

Tradisi ini sekaligus menjadi metode pendidikan nonformal yang dikemas lewat budaya. (*)

0 Komentar