RADARCIREBON.ID – Tim gabungan penanganan macan tutul asal desa Kutamandarakan Kabupaten Kuningan, yang sempat kabur saat di rehabilitasi di Lembang Park Zoo, menginjak hari ke sepuluh.
Bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jabar, tim gabungan terus memantau perkembangan Macan Tutul yang terakhir terpantau melalui drone thermal, bergerak kearah Hutan Lindung di Gunung Tangkuban Parahu.
Humas BKSDA Jabar, Ery Muldranaya mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan penelusuran di Lembang Park Zoo, pada Minggu, 7 September 2025 pagi.
Baca Juga:Rasio Rata-rata Gaji Rakyat dan Anggota DPR di Indonesia, 1 Banding 27, Tertinggi di Banding Negara LainTeror Macan Tutul di Desa Cimenga, Ternak Milik Warga Sering Jadi Sasaran
Tak hanya itu, penyisiran juga dilanjutkan ke tepi kawasan hutan lindung terdekat.
“Giat hari ini sedang melakukan penyusuran di LPZ tadi pagi, saat ini sedang menyisir ke tepi kawasan hutan lindung terdekat kang”, ungkapnya kepada RadarCirebon, Minggu, 7 September 2025.
Ia mengatakan, penyisiran tersebut tetap dilakukan hingga malam hari.
“Sore atau malam mungkin kalo selesai penyisiran, kami update kamg di IG kami”, imbuhnya.
Sebelumnya, Tim Gabungan Penanganan Macan Tutul di LPZ pada hari ke tujuh telah melakukan penyisiran di area utara desa Sukajaya yang mengarah ke kawasan hutan kaki gunung Tangkuban Parahu sesuai hasil pemantauan objek bergerak oleh thermal drone, informasi masyarakat dan jejak-jejak aktifitas matul yang mengarah ke Utara.
Kawasan hutan terdekat dengan LPZ berjarak -/+ 800 m dan diduga menjadi koridor aman bagi Macan Tutul untuk bergerak ke arah utara di dalam hutan lindung menuju Gunung Tangkuban Parahu.
Berdasarkan hasil penelusuran darat ditemukan jejak-jejak di tanah dan beberapa bangunan semi permanen, namun tidak ditemukan jejak pada rumah-rumah kosong dan gorong-gorong, aduan suara geraman dari masyarakat setelah diafirmasi diduga suara geraman anjing, tidak dilaporkan adanya konflik dan gangguan terhadap ternak pada jalur pergerakan.
Dugaan bergeraknya Macan Tutul ke arah utara menurut ahli beralasan dikarenakan hamparan landscape mulai dari Bukit Tunggul, Gunung Tangkuban Parahu sampai dengan Gunung Burangrang merupakan habitat yang cocok untuk Macan Tutul. (andre mahardika)