PWNU Jabar Dorong Transformasi Pertanian di Indramayu, Kenalkan Inovasi Panen Empat Kali dari Satu Kali Tanam

PWNU Jawa Barat
SOSIALISASI: Dari kiri ke kanan, Ketua PCNU Indramayu KH Mustofa, Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, dan Ketua HKTI Jawa Barat Hj Dian Anggraeni dalam momen sosialisasi teknologi pertanian, di Gedung Dakwah PCNU Indramayu, Selasa 15 Juli 2025. FOTO: BURHANUDIN/RADARCIREBON.ID 
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat berkomitmen memperkuat ketahanan pangan di wilayahnya.

Ketua PWNU Jabar, KH Juhadi Muhammad menyampaikan bahwa, NU memiliki peran besar dalam mendorong kemajuan ekonomi masyarakat, utamanya di sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian mayoritas warga NU di pedesaan.

“Melalui kegiatan ini, kita akan belajar dari Ibu Dian Anggraeni tentang teknologi tanam padi satu kali panen empat kali. Ini bisa menjadi jalan keluar bagi peningkatan kesejahteraan petani,” tutur KH Juhadi.

Baca Juga:Ini Dia Update Transfer Pemain Diaspora, Dari Dewa United Sampai ke Liga DenmarkDukung Asta Cita Presiden, Polres Indramayu Kolaborasi Tanam Jagung di Desa Mekarwaru

Hj Dian Anggraeni menekankan pentingnya perubahan cara pandang dalam bertani. Ia mengajak petani untuk berpikir sebagai pelaku usaha yang adaptif dan inovatif dalam menghadapi dinamika iklim global.

“Negara yang kuat ditopang oleh rakyat yang mandiri secara ekonomi. Petani harus kita dorong menjadi pengusaha, bukan sekadar buruh tani. Berani mengambil risiko, berpikir maju, dan memanfaatkan teknologi adalah kunci,” ujar Dian.

Ia juga menyoroti tantangan perubahan iklim yang menuntut adaptasi terhadap sistem pertanian konvensional. Menurutnya, penggunaan teknologi pertanian menjadi keniscayaan agar produktivitas tidak terganggu.

Ketua PCNU Indramayu, KH Muhammad Mustofa menambahkan bahwa mayoritas warga NU di Indramayu adalah petani penggarap, yang penghasilannya masih sangat bergantung pada hasil panen musiman. Oleh karena itu, lanjut KH Mustofa, pendekatan baru dalam bercocok tanam sangat dibutuhkan.

“Selama ini, panen di Indramayu biasanya hanya dua kali setahun. Teknologi ini membawa harapan baru. Kalau benar bisa panen empat kali dari sekali tanam, ini akan sangat membantu menaikkan taraf hidup petani kita,” ungkapnya.

KH Mustofa juga mengajak warga untuk membangun kemandirian ekonomi tanpa saling menyalahkan dalam menghadapi tantangan.

“Kesejahteraan tidak datang dari keluhan, tapi dari kerja keras dan sikap saling mendukung. Kita harus membangun sinergi yang sehat antara ulama, petani, dan pemerintah,” tandasnya. (han)

0 Komentar