RADARCIREBON.ID – Satpol PP Kota Cirebon meluncurkan inovasi berbasis geospasial bernama Perawan Gatra (Peta Rawan Gangguan Ketenteraman dan Ketertiban Umum).
Sistem ini memungkinkan pemetaan titik-titik rawan gangguan secara real-time dan akurat, serta terintegrasi langsung dengan Command Center Kota Cirebon.
Melalui Keputusan Walikota Nomor 162 Tahun 2025, sistem ini diberlakukan untuk memantau berbagai gangguan ketertiban, seperti PKL di zona terlarang, pengemis, pengamen, peredaran minuman keras, tindakan asusila, hingga potensi kericuhan.
Baca Juga:Pelindo Regional 2 Cirebon Gelar Ngopi SoreAnggota DPRD Cirebon Fasilitasi Rutilahu untuk Korban Kebakaran di Kapetakan
Tahun lalu tercatat 386 kasus gangguan trantibum, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Data inilah yang mendorong lahirnya inovasi digital ini.
Satpol PP menegaskan bahwa Perawan Gatra bukan sekadar alat pemantauan, melainkan bentuk komitmen Pemerintah Kota Cirebon dalam menghadirkan tata kelola ketertiban yang lebih modern dan efisien.
Kepala Bidang Ketenteraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Cirebon, Muhammad Luthfy Iqbal, S.E., M.Si., menjelaskan bahwa inovasi ini hadir untuk menjawab tantangan tingginya kasus gangguan ketertiban di Kota Cirebon.
Gangguan trantibum di Kota Cirebon beragam bentuknya. Mulai dari keberadaan pedagang kaki lima di area terlarang, aktivitas pengamen dan pengemis di jalanan, hingga potensi kericuhan di kawasan padat aktivitas masyarakat.
Semua itu menjadi perhatian Satpol PP untuk ditangani secara lebih cepat dan tepat melalui sistem digital ini.
“Jumlah gangguan trantibum pada tahun 2024 tercatat mencapai 386 kejadian, meningkat dari 347 kejadian pada tahun 2023. Kondisi ini menunjukkan perlunya langkah inovatif dalam memetakan titik rawan gangguan agar penanganan lebih cepat, tepat, dan efisien,” ungkap Luthfy, Jumat (29/8/2025).
Ia menambahkan, PERAWAN GATRA dilengkapi dengan peta digital interaktif yang menampilkan lokasi rawan gangguan secara periodik, data historis kejadian, kategori tingkat kerawanan, hingga integrasi dengan Command Center Kota Cirebon.
Baca Juga:BSI Peringati Hari Pelanggan Nasional 2025Walikota Effendi Edo: Komitmen Wujudkan Kota Cirebon Setara
“Ke depan, sistem ini juga akan terkoneksi dengan jaringan CCTV publik sehingga mempermudah pengawasan lapangan dan pengambilan keputusan taktis secara cepat,” jelasnya.
Dengan hadirnya PERAWAN GATRA, Satpol PP berharap penanganan gangguan trantibum dapat dilakukan lebih cepat, tepat, dan efisien, mulai dari pencegahan, pengawasan, hingga penindakan di lapangan.