RADARCIREBON.ID- Ruang rapat DPRD Jawa Barat, Rabu pagi (10/9/2025), penuh. Sebanyak 95 anggota DPRD hadir. Kuorum tercapai. Pimpinan sidang, Wakil Ketua DPRD Jabar, Ono Surono, memandu jalannya rapat paripurna dengan agenda tunggal: persetujuan pemekaran Cirebon Timur.
Hingga akhirnya palu pun diketuk. Resmi menyetujui pembentukan Calon Daerah Persiapan Otonomi Baru (CDPOB) Kabupaten Cirebon Timur.
Sekretaris DPRD Jabar, Dodi Sukmayana, membacakan rancangan keputusan. Naskah itu berisi penetapan Cirebon Timur sebagai calon daerah persiapan otonomi baru. Usai dibacakan, pimpinan rapat meminta persetujuan forum.
Baca Juga:Wamendagri Tinjau Gedung DPRD Kabupaten CirebonDoktor asal Cirebon Petakan Bahasa Jawa untuk Selamatkan Identitas Lokal
Jawaban anggota dewan bulat. Serentak terdengar satu kata: setuju. Suara itu menegaskan bahwa mayoritas wakil rakyat Jawa Barat menerima pemekaran Cirebon Timur. Tidak berhenti di situ. Dokumen keputusan langsung ditandatangani bersama pimpinan DPRD Jabar dan perwakilan Gubernur Jawa Barat, Sekda Jabar Herman Suryatman.
Momentum itu menandai babak baru perjuangan panjang warga Cirebon Timur. Puluhan tahun mereka menuntut pemekaran. Hari itu, langkah besar akhirnya terwujud.
Forum Cirebon Timur Mandiri (FCTM) hadir menyaksikan langsung sidang paripurna. Bagi mereka, ini bukan akhir. Justru awal dari jalan panjang menuju terbentuknya Kabupaten Cirebon Timur.
Sekretaris Jenderal FCTM, Dr H Taufik Ridwan MHum, menegaskan ada tiga poin penting dari hasil paripurna DPRD Jabar. Pertama, pemekaran Cirebon Timur kini mendapat legitimasi formal di tingkat provinsi. Ini menjadi dasar hukum untuk melangkah ke tahap nasional.
Kedua, keputusan DPRD Jabar mencerminkan dukungan politik yang kuat. Artinya, perjuangan Cirebon Timur tidak lagi sebatas aspirasi masyarakat, tetapi sudah masuk agenda resmi negara.
Ketiga, kata Taufik, momentum ini harus dijaga dengan persatuan. Warga Cirebon Timur diminta solid, tidak terpecah, dan tetap mengawal proses di pusat hingga terbentuk undang-undang pembentukan Kabupaten Cirebon Timur. “Ini pekerjaan rumah bersama. Pemekaran hanya akan berhasil bila masyarakat, tokoh, dan pemerintah daerah bersatu,” jelas Taufik kepada Radar Cirebon, Rabu (10/9/2025).
Taufik menekankan, pemekaran hanyalah pintu masuk. Mimpi besar ada di belakangnya. Ia membayangkan Cirebon Timur berdiri sebagai kabupaten mandiri yang mampu menjadi motor pertumbuhan baru di wilayah timur Jawa Barat.