RADARCIREBON.ID – STMIK IKMI Cirebon menorehkan langkah besar. Kampus yang berlokasi di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, itu kini resmi menjadi bagian dari jaringan Huawei ICT Academy.
Peresmian berlangsung di aula kampus, Selasa (9/9/2025), dalam suasana sederhana namun penuh makna. Logo Huawei terpampang berdampingan dengan lambang IKMI, menjadi simbol bersatunya dunia akademik dan industri.
Huawei hadir membawa misi: membuka akses teknologi kelas dunia bagi mahasiswa dan dosen. Bukan sekadar pelatihan, melainkan rekonstruksi kurikulum untuk menjembatani kesenjangan antara teori kampus dan kebutuhan nyata industri.
Baca Juga:Telkom Hadirkan Promo Berlangganan Paket IndibizRazia Pekat, Polresta Cirebon Amankan 138 Botol Miras
“Lebih dari 200 kampus di Indonesia sudah bergabung. Kini giliran IKMI,” jelas ICT Talent Ecosystem Development Manager Huawei Indonesia, Ir Rayi Pradono Iswara MSc.
Pesannya tegas: mahasiswa harus siap bersaing di level global. Ada 22 bidang teknologi yang ditawarkan, mulai dari jaringan, cloud, big data, IoT, kecerdasan buatan, hingga keamanan siber. Semua bisa dipelajari, terintegrasi dalam ekosistem pembelajaran Huawei.
Dosen menjadi pintu pertama. Mereka dilatih langsung secara gratis, tidak sekadar mengikuti kursus, melainkan belajar melalui sistem lengkap: LMS, buku, hingga virtual lab. Setelah itu mereka diuji, dan yang lulus akan memperoleh sertifikat internasional senilai 200 dolar—ditanggung penuh oleh Huawei.
Ketua STMIK IKMI Cirebon, Assoc Prof Dr Dadang Sudrajat, menegaskan visi kampus: IKMI ingin berdaya saing global pada 2030.
Tridharma perguruan tinggi tetap menjadi pijakan, namun pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat harus bernilai industri.
Wakil Ketua Riset, Inovasi, dan Kerja Sama, Assoc Prof Dian Ade Kurnia PhD, menambahkan bahwa kerja sama ini bukan sekadar seremoni, melainkan masuk ke inti kurikulum.
Ada rekonstruksi dan penyelarasan, sehingga mahasiswa tidak lagi hanya belajar teori, tetapi langsung bersentuhan dengan standar industri.
Baca Juga:Elf Terjun ke Parit Usai Ditabrak Truk Boks di Jalur Pantura PangenanSMPN 7 Cirebon Jadi Sekolah Adiwiyata Mandiri
Selama ini terdapat jurang antara akademisi dan dunia usaha. Melalui Huawei, jurang itu dipersempit.
Kurikulum IKMI direvisi dan disesuaikan dengan kebutuhan nyata, bukan sekadar mengikuti tren, tetapi menyiapkan tenaga kerja yang relevan.
IKMI sebelumnya telah bekerja sama dengan sejumlah raksasa global seperti Cisco dan Oracle. Kini giliran Huawei, dengan alasan yang jelas: Huawei merupakan pemain besar dalam perangkat keras, perangkat lunak, hingga layanan cloud. “Kita harus adaptif,” tegas pihak kampus.