Darmawan menambahkan, sebanyak 30 warga binaan telah aktif dan terampil memproduksi olahan FABA. Ia optimistis jumlah tersebut akan terus bertambah seiring adanya pendampingan dan bimbingan berkelanjutan.
“Kami sangat terkesan dengan kemampuan warga binaan, kedisiplinan, dan etos kerja mereka. Produk yang dihasilkan memiliki kualitas premium dan berpotensi meraih pangsa pasar di industri,” tuturnya.
Keberhasilan program ini menunjukkan peran lapas sebagai ruang pembinaan yang produktif dan berdaya guna.
Baca Juga:Persembahan IM3 di Bulan Pelanggan Nasional, Ada Apa Saja?Maju Sebagai Ketua KONI, Jigus Siap Wujudkan Peringkat 12 Besar di Provinsi Jabar
“Ke depan, Nusakambangan akan menjadi percontohan nasional bagaimana sebuah lapas dapat berkembang menjadi episentrum kegiatan ekonomi sekaligus pusat pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya. (cep/opl)