Cek! Satpol PP Petakan 9 Titik Kerawanan Tibum (Ketertiban Umum) di Kota Cirebon

titik kerawanan gangguan ketertiban dii Kota Cirebon
PETA KERAWAN: Kabid Tramtibum Satpol PP Kota Cirebon, M Luthfy Iqbal memperlihatkan titik kerawanan gangguan ketertiban dii Kota Cirebon. FOTO: CECEP NACEPI/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Cirebon berhasil memetakan titik-titik rawan gangguan ketertiban umum (tibum).

Berdasarkan hasil pemetaan, saat ini tidak ada titik yang masuk kategori sangat rawan.

Dari 54 titik koordinat gangguan tibum di Kota Cirebon, tercatat ada 9 titik yang harus mendapat atensi Satpol PP. Dari jumlah tersebut, 6 titik berstatus hijau, 2 titik biru, dan 1 titik kuning.

Baca Juga:Latih Warga Kelola Sampah dari Rumah, DLH Kabupaten Cirebon Kolaborasi dengan Pemerintah Desa SarabauDPRD Kabupaten Cirebon Dukung Pendekatan Restorative Justice untuk Selamatkan Masa Depan Anak

Kategori hijau merupakan tingkat kerawanan paling rendah, yakni satu kali gangguan tibum dalam sebulan.

Sementara kategori biru menandakan dua kali gangguan, kuning tiga hingga empat kali gangguan. Untuk kategori oranye dan merah menunjukkan tingkat kerawanan tertinggi.

“Alhamdulillah, bulan Agustus ini kita hanya mendapati 6 titik hijau, 2 titik kuning, dan 1 titik biru. Peta rawan gangguan tibum ini menjadi indikator bagi kami untuk meningkatkan patroli, agar tanda-tanda tersebut bisa hilang pada bulan September,” jelas Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum (Tramtibum) Satpol PP Kota Cirebon, M. Luthfy Iqbal, kepada Radar Cirebon.

Gangguan tibum yang dimaksud meliputi keberadaan Pengamen, Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT), Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), manusia silver, pedagang kaki lima (PKL), serta aktivitas lain yang mengganggu ketertiban masyarakat.

Titik-titik koordinat tersebut menjadi sasaran utama patroli dan razia petugas untuk meminimalisir gangguan tribum.

Hasil patroli kemudian dilaporkan dan dijadikan dasar pemberian indikator warna dalam Peta Rawan Gangguan Ketentraman dan Ketertiban Umum (Perawan Gatra) setiap bulan.

“Kalau soal titik rawan, sifatnya dinamis karena selalu berubah. Namun yang paling sering muncul adalah di Jalan Brigjen Darsono (Pantura), yang tingkat kerawanannya relatif tinggi,” ungkap Luthfy. (cep)

0 Komentar