Tingkatkan Kemandirian Siswa SLB Melalui Agribisnis Sayuran Organik Berbasis Eco-Enzyme yang Ramah Lingkungan

SLBN 2 Indramayu
SISWA JADI MANDIRI: Pengabdian kepada masyarakat digagas oleh tim dosen lintas perguruan tinggi di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Indramayu. FOTO: ADUN SASTRA/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kompetensi anak berkebutuhan khusus, terus dilakukan oleh berbagai pihak. Salah satu inisiatif dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang digagas oleh tim dosen lintas perguruan tinggi.

Tim ini terdiri atas Dr Wiwik Ambarsari SP MSi (Ketua Tim, Dosen Prodi Agribisnis Universitas Wiralodra), Entus Hikmana SPt MP (Dosen Prodi Agribisnis Universitas Wiralodra), serta Rudiansyah SKM MKes (Dosen Prodi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indramayu).

Kegiatan yang dilaksanakan di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 2 Indramayu ini bertujuan untuk mengenalkan dunia agribisnis kepada siswa-siswi SLB. “Melalui program ini, para siswa dibekali keterampilan praktis sekaligus nilai kemandirian yang akan menunjang masa depan mereka,” jelas Wiwik, dalam konferensi pers yang digelar di SLBN 2 Indramayu.

Baca Juga:KPK Minta Pejabat Segera Setor Laporan Harta Kekayaan KKP Klaim Pagar Beton Laut Cilincing Miliki Izin Lengkap

Program ini mendapat dukungan pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia Tahun 2025. Dalam pelaksanaannya, program ini juga melibatkan empat mahasiswa dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Wiralodra, yaitu Melody Ismi Indrawan, Maeva Adjindah, Wandi Santoso, dan Justin.

Dalam kegiatan ini, siswa-siswi SLBN 2 Indramayu dilatih berbagai keterampilan agribisnis, mulai dari pembuatan eco-enzyme, penyiapan media tanam, pemanfaatan barang bekas sebagai wadah tanam, penyemaian benih, pemindahan bibit, pemeliharaan tanaman organik, hingga proses panen. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan keterampilan pascapanen, termasuk pengemasan dan pemasaran produk agar memiliki nilai tambah secara ekonomi.

Sebagai bentuk dukungan jangka panjang, tim pengabdian turut menghibahkan satu set peralatan pertanian sederhana untuk mendukung keberlanjutan program agribisnis di sekolah tersebut.

Lalu, sayuran organik untuk keluarga besar SLBN 2 Indramayu. Hasil kegiatan ini cukup membanggakan. Para siswa berhasil memproduksi berbagai jenis sayuran organik seperti sawi, selada, kangkung, cabai, dan pakcoy. Sayuran tersebut dimanfaatkan untuk kebutuhan internal keluarga besar sekolah, sekaligus dijual kepada masyarakat sekitar. Hal ini menjadi bukti bahwa dengan pendampingan yang tepat, siswa berkebutuhan khusus mampu mandiri dan berkontribusi di tengah masyarakat tanpa diskriminasi.

0 Komentar