RADARCIREBON.ID – Pohon kelengkeng legendaris di Taman Air Goa Sunyaragi tumbang pada Minggu dini hari (14/9/2025).
Pohon berusia sekitar 400 tahun itu berdiri sejak era Panembahan Ratu tahun 1604.
Angin kencang menyapu yang masih tutup saat kejadian. Beton penopang pecah, sementara akar tua tak lagi mampu menahan terjangan angin.
Baca Juga:Lebih Tenang dengan Proteksi Garda OtoBukan Juli! Pemkab Cirebon Targetkan Proyek Perbaikan Jalan Sudah Berjalan di Oktober 2025
Batang besar roboh ke arah candi bentar, situs bersejarah abad ke-17. Beberapa bebatuan berlumut ikut terhempas, sementara daun dan ranting berserakan di area taman.
Pagi harinya, petugas pengelola langsung melakukan pembersihan. Batang dan ranting dipotong, puing diangkut, serta kondisi candi bentar diperiksa.
Hasilnya, tidak ditemukan kerusakan serius, hanya goresan kecil.
“Kejadiannya malam hari saat kawasan masih sepi. Angin kencang membuat beton penopang pecah,” ujar Pengelola Goa Sunyaragi, Jajat Sudrajat, Selasa (16/9/2025).
Tim Badan Pengelola Taman Air Goa Sunyaragi (BPTAGS) segera mensterilkan area dan memastikan jalur wisata kembali aman.
“Situs candi bentar sudah aman dan area sudah dibersihkan,” tambah Jajat.
Kepala Humas BPTAGS, Eko Ardi, juga memastikan operasional wisata tidak terganggu. “Area sudah rapi, pengunjung tetap nyaman,” tegasnya.
Pohon kelengkeng yang menjadi saksi sejarah empat abad kini tinggal kenangan. Batangnya akan diteliti lebih lanjut, sementara sisa kayunya diamankan. Semangat menjaga warisan sejarah Goa Sunyaragi terus dilanjutkan. (ade)