Digitalisasi Sistem Hidroponik Terpadu atau Digroponik Dorong Pertanian Modern di Cirebon, Ini Maknanya

Elcomar Hidroponics Farm
UJI COBA SISTEM BARU: Uji coba sistem Digroponik dilaksanakan di Elcomar Hidroponics Farm, Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon. FOTO: ISTIMEWA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Inovasi teknologi pertanian kembali hadir di Kabupaten Cirebon melalui penerapan Digitalisasi Sistem Hidroponik Terpadu atau Digroponik.

Sistem ini menggabungkan metode hidroponik dengan teknologi digital berbasis Internet of Things (IoT). Sehingga mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam praktik pertanian modern.

Melalui sistem Digroponik, petani dapat memantau dan mengontrol kualitas air, nutrisi, suhu, serta kelembapan secara real-time melalui perangkat digital.

Baca Juga:Tingkatkan Kemandirian Siswa SLB Melalui Agribisnis Sayuran Organik Berbasis Eco-Enzyme yang Ramah LingkunganKontingen Kota Cirebon Siap Berlaga di POPDA XIV Jawa Barat, Wali Kota Beri Motivasi

Hasilnya, pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal, sementara penggunaan sumber daya dapat ditekan secara signifikan.

Peresmian sekaligus uji coba sistem ini dilaksanakan di Elcomar Hidroponics Farm, Desa Matangaji, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.

Acara ini dihadiri oleh Ketua Tim Pengabdian sekaligus Dekan Fakultas Pertanian UGJ, Dr H Dwi Purnomo STP MSi, beserta tim pengembang Dr Yayat Rahmat Hidayat SP MAgr dari Fakultas Pertanian. Serta Taryo ST MT dari Fakultas Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon.

Dalam sambutannya, Dr Dwi Purnomo menegaskan bahwa inovasi Digroponik merupakan wujud komitmen Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik dalam mendukung pengembangan pertanian modern.

“Kami berupaya menghadirkan teknologi yang tidak hanya membantu petani, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa. Melalui kolaborasi lintas fakultas ini, kami berharap pertanian tidak lagi dipandang sebagai sektor tradisional, melainkan berkembang menuju sistem digital yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa program Digroponik diharapkan mampu menjawab tantangan perubahan iklim dan keterbatasan lahan, sekaligus menarik minat generasi muda untuk terjun ke dunia pertanian.

Kolaborasi antara Fakultas Pertanian dan Fakultas Teknik UGJ menjadi bukti pentingnya pendekatan multidisipliner dalam mewujudkan smart farming.

Baca Juga:Pemkab Cirebon Masih Godok Perbup TJSLP, Jalan Rusak hingga Program Sosial Bisa Didanai PerusahaanUtang Petani Tembus Rp1,4 Triliun, Pemkab Indramayu Dinilai Gagal Sejahterakan Petani

Fakultas Teknik berperan dalam pengembangan perangkat digital melalui kontribusi dan bimbingan Taryo ST MT.

Sementara Fakultas Pertanian memastikan penerapannya sesuai dengan kebutuhan budidaya tanaman, di bawah bimbingan Dr Yayat Rahmat Hidayat SP MAgr.

Selain peresmian sistem Digroponik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan pelatihan keuangan digital bagi pelaku usaha muda, termasuk pegiat hidroponik.

Pelatihan yang menghadirkan Ir Akhmad Jaeroni MM sebagai pemateri ini, bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan pengelolaan keuangan secara modern agar lebih siap bersaing di era digital.

0 Komentar