Ia juga menyarankan segera ada duduk bareng sambal ngopi dan mencari solusi yang lebih baik. “Saya minta keduanya islah. Karena keduanya, baik Pak Edo sebagai Walikota dan Pak Handoyo yang notabene sebagai suami dari Wakil Walikota, ini kan sudah sama-sama bekerja di pilkada. Islah, duduk bareng. Tidak baik di mata publik. Kami sebagai akademisi dan masyarakat, siap hadir memediasi,” imbuhnya.
Seperti diketahui, ketegangan antara Walikota Cirebon Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida Rosmawati bukan lagi sekadar bisik-bisik. Sudah menyeruak ke permukaan setelah Handoyo, suami Farida, melaporkan Effendi Edo ke Polda Jabar. Laporan itu menyebut adanya piutang Rp20 miliar yang diduga terkait biaya kampanye pilkada lalu.
Cecep Suhardiman SH MH mengakui dirinya yang membuat laporan ke Polda Jabar setelah mendapat kuasa dari Handoyo. Cecep membuat laporan ke Polda Jabar pada awal Agustus 2025. “Laporannya dugaan penggelapan dana Rp20 miliar. Saya membuat laporan karena mendapatkan surat kuasa dari H Handoyo,” kata Cecep saat dihubungi Radar Cirebon pada Selasa (16/9/2025).
Baca Juga:Wabup Jigus Resmi Jadi Ketua KONI Kabupaten Cirebon, Targetkan Peringkat Ke-12 Tingkat Jawa BaratDilaporkan ke Polda Jabar, Hubungan Walikota Effendi Edo dan Wakil Walikota Siti Farida Rosmawati Retak?
Laporan ke Polda Jabar, kata Cecep Suhardiman, setelah upaya persuasif sudah dilakukan secara baik-baik oleh Handoyo. “Langkah ini dilakukan setelah langkah persuasif dari H Handoyo tidak mendapatkan respons dari Effendi Edo,” tandasnya. (cep/abd)