Ketika liburan akhir tahun yang baru berakhir, hampir setiap hari berita yang muncul di TV atau koran adalah tentang kasus anak ’’affluenza’’ asal Texas bernama Ethan Couch.
Pada Juni 2013 lalu, saat masih berumur 16 tahun, Couch mengemudikan mobil secara ilegal (SIM-nya masih punya batasan), ngebut, plus dalam kondisi terpengaruh alkohol. Dia kehilangan kendali, menabrak sekelompok orang. Empat orang tewas, dan total sembilan orang cedera.
Datang dari keluarga berada, tim pembela Couch mampu menyuguhkan argumentasi hebat di persidangan. Pengacaranya bilang Couch tidak perlu dipenjara, cukup harus menjalani rehabilitasi.
Baca Juga:Jalan Menuju Desa Wisata Terunik di Kuningan Ini Tak Terawat, Banyak Lubang dan Aspalnya TerkelupasSAH! Jigus Pimpin KONI Kabupaten Cirebon lewat Musorkablub
Alasannya: Couch punya masalah ’’affluenza’’. Tidak bisa memahami konsekuensi atas perbuatannya, akibat terlalu dimanja dan dilindungi orang tuanya.
Misalnya, Couch sudah nyetir sendiri ke sekolah saat masih berusia 13 tahun. Ketika kepala sekolahnya menegur, orang tua Couch malah mengancam balik. Bahkan mengancam akan membeli sekolahnya!Pada akhirnya, hakim hanya menjatuhkan hukuman rehabilitasi. Keputusan yang mengundang reaksi keras dari berbagai penjuru Amerika.
Couch juga harus menjalani masa percobaan selama sepuluh tahun, di mana dia dilarang mengonsumsi narkoba, alkohol, plus tidak boleh mengemudikan mobil.
Selesai? Tidak.
Akhir 2015 lalu, Couch terekspos via media sosial sedang berpesta dan mengonsumsi alkohol. Kalau bukti itu diterima pengadilan, dia pun terancam penjara sepuluh tahun.
Apa yang terjadi kemudian? Bukannya diserahkan ke yang berwajib, ibu Couch, Tonya, malah membantunya melarikan diri ke Meksiko. Pada 28 Desember lalu, keduanya tertangkap di Puerto Vallarta, Meksiko. Sang ibu sekarang sudah diterbangkan balik ke Amerika untuk menjalani proses hukum, sedangkan Couch masih di Meksiko menunggu proses selanjutnya.
Berbagai cerita muncul dari pelarian ibu dan anak di Meksiko itu. Bahkan kabarnya, sang ibu tetap memanjakan sang anak, dengan membayar segala tingkah lakunya, termasuk mengunjungi klub tari telanjang.
*Cerita Ethan Couch itu rasanya familier ya?Minimal membuat saya banyak berpikir, mengingat saya punya tiga anak yang superaktif. Mereka masih kecil-kecil, tapi mereka punya potensi besar untuk terkena affluenza.