BBM Premium Langka di Wilayah Cirebon, SPBU Shell Sepi, Qodari: Kita akan Kaji Kebijakan Impor Satu Pintu

BBM Premium Langka di wilayah Cirebon
AKAN ADA EVALUASI: KSP Muhammad Qodari mengatakan pihaknya akan mengkaji kebijakan impor BBM satu pintu oleh Pertamina. Foto kiri, suasana SPBU Shell di Jl Ciremai Raya, Kamis (18/9/2025), tampak sepi karena hanya ada satu jenis pilihan BBM. Foto: Ade Gustiana-Radar Cirebon/Anisha Aprilia-Disway
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di SPBU swasta, terjadi juga di Cirebon. Seperti SPBU Shell di Jl Ciremai Raya, Kota Cirebon, Kamis (18/9/2025). Hanya ada satu jenis BBM, yakni Shell Super beroktan 92 atau setara Pertamax.

Pantauan di SPBU Shell Jl Ciremai Raya, Kota Cirebon, Kamis (18/9/2025), tidak ada BBM unggulan Shell seperti Shell V-Power (RON 95), Shell V-Power Nitro+ (RON 98), hingga Shell V-Power Diesel. Kosong total.

Menurut keterangan petugas, kondisi ini sudah berlangsung sebulan terakhir. “Sudah sebulan terakhir (kosong, red). Hanya ada Shell Super saja,” kata salah seorang petugas SPBU Shell Ciremai Raya kepada Radar Cirebon, kemarin.

Baca Juga:Kementerian PANRB Targetkan Birokrasi Akuntabel dan Berdampak bagi MasyarakatBerhentikan Hasan Nasbi, PCO Berubah Jadi BKP

Siang itu suasana SPBU terasa lengang. Terlihat hanya sesekali sepeda motor masuk untuk mengisi bahan bakar. Paling ramai pun antrean hanya terdiri dari tiga hingga empat motor.

Mobil-mobil yang sempat masuk area pengisian tampak berpikir ulang, sebagian memilih putar balik tanpa mengisi bahan bakar. Petugas SPBU Shell Ciremai Raya mengaku belum mendapat kepastian kapan stok normal kembali.

Kelangkaan ini membuat pilihan konsumen semakin terbatas. Beberapa pengguna kendaraan roda dua masih bertahan membeli BBM yang tersedia, sedangkan pemilik mobil atau pengendara yang terbiasa menggunakan BBM oktan tinggi memilih mencari alternatif di SPBU Pertamina.

EVALUASI KEBIJAKAN IMPOR SATU PINTU

Sementara itu, Kepala Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari mengatakan pihaknya akan mengkaji kebijakan impor Bahan Bakar Minyak atau BBM satu pintu oleh Pertamina. “Mohon waktu, karena ini masih transisi, dan ini isu relatif baru muncul di media, kita mau kaji dahulu. Mudah-mudahan nanti kajian dari KSP ini bisa menjadi masukan dan pembanding ke presiden,” kata Qodari di kantornya, Jakarta, Kamis, 18 September 2025.

Qodari menjelaskan bahwa kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah itu bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat. Namun, dia menyadari kadang ada beberapa kebijakan yang justru tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.

“Tetapi karena ini masalah sosial yang kompleks, aktornya banyak, kadang-kadang ada implikasi- implikasi tertentu yang kurang diinginkan istilahnya itu, kalau kita bawa mobil itu blind spot lah, kadang- kadang begitu,” ujar Qodari.

0 Komentar