Gus Ipul menjelaskan, berdasarkan DTSEN terungkap ada lebih dari 3 juta anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikan, baik karena sudah putus sekolah, tidak bersekolah sama sekali, maupun terancam putus sekolah. Lebih lanjut, Gus Ipul menerangkan Sekolah Rakyat menghadirkan fasilitas unggulan, termasuk talent DNA mapping agar para siswa saat belajar hingga setelah lulus bisa diarahkan sesuai potensi mereka.
Komeng, anggota DPD RI asal Jawa Barat, bahkan diminta untuk mencoba langsung sistem talent mapping karya Ary Ginanjar tersebut guna menguji validitasnya. “Keren banget. Dari sistem ini, jadi kita bisa tahu apa bakat anak-anak itu dari pertama kali lihat. Oh, dia jadi teknisi, oh dia cocok di teknologi,” kata Komeng.
Menutup audiensi, para perwakilan DPD RI turut menunjukkan keinginan mendasar dari hati untuk mengunjungi langsung Sekolah Rakyat dan melihat lebih dekat pelaksanaan program prioritas ini.
Baca Juga:Kementerian PANRB Targetkan Birokrasi Akuntabel dan Berdampak bagi MasyarakatBerhentikan Hasan Nasbi, PCO Berubah Jadi BKP
“Sekolah Rakyat ini luar biasa, bahkan Presiden mengapresiasi Gus Ipul karena cepat kerjanya. Kami ingin berkunjung ke sana dan dilibatkan dalam fungsi pengawasan,” kata Dailami, perwakilan DPD RI asal Jakarta. (rc)