RADARCIREBON.ID – Dampak kebijakan Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai terasa pada harga pangan. Di Kota Cirebon, harga daging ayam yang biasanya berkisar Rp32.000–Rp33.000 per kilogram, Jumat (19/9/2025) naik menjadi Rp38.000 per kilogram.
Meski demikian, harga tersebut masih terkendali karena berada di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp40.000.
“Memang benar harga daging ayam naik, tapi masih bisa dikendalikan karena belum melebihi HAP. Saat ini baru sekitar Rp38.000 per kilogram,” jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon, Elmi Masruroh.
Menurut Elmi, ada beberapa faktor yang memicu kenaikan harga ayam.
Salah satunya meningkatnya permintaan untuk memenuhi program MBG.
Baca Juga:Ketua DPRD Cirebon Prihatin, Desak Polisi Usut Kasus Pelecehan Seksual Anak oleh Oknum GuruBKPSDM Cirebon Siapkan Sanksi Pemecatan bagi Oknum Guru Terduga Pelecehan Seksual Anak SD
Selain itu, faktor musiman seperti peringatan Maulid Nabi serta naiknya harga pakan berbahan jagung juga berpengaruh.
Meski demikian, peternak ayam lokal belum merasakan keuntungan karena biaya produksi yang tinggi.
Di sisi lain, jumlah peternak ayam di Kota Cirebon masih terbatas. Pasokan daging ayam untuk kebutuhan kota sebagian besar dipasok dari Kuningan, Kabupaten Cirebon, dan Majalengka.
“Stok aman karena pasokan dari luar daerah masuk ke Cirebon,” ujarnya.
Elmi menegaskan, jika harga ayam tembus di atas Rp40.000, pemerintah daerah akan menyiapkan Gerakan Pangan Murah (GPM) khusus daging ayam.
“Kalau kondisi krisis, kami siap menggelar GPM,” tandasnya.
Sementara itu, warga mulai menyesuaikan konsumsi. Ernawati (34), warga Kota Cirebon, mengaku kini hanya membeli setengah kilogram ayam dan mencampurnya dengan jeroan.
“Daging ayam mahal, jadi belinya dikurangi. Kalau beli banyak, uangnya tidak cukup untuk kebutuhan lain,” katanya. (cep)