INDRAMAYU – Inovasi alat pengering otomatis kini hadir di Desa Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, untuk mendukung proses produksi kerupuk udang. Teknologi ini diharapkan mampu menjawab tantangan yang selama ini dihadapi para pengrajin, terutama terkait proses pengeringan.
Desa Cemara Kulon merupakan desa pesisir di utara Jawa yang sebagian besar wilayahnya berupa tambak. Potensi perikanan yang melimpah menjadikan hasil tambak sebagai sumber utama mata pencaharian masyarakat setempat, sekaligus diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi. Salah satu produk unggulannya adalah kerupuk udang, yang telah menjadi ikon kuliner khas Indramayu.
Namun, di balik kelezatan kerupuk udang tersebut, terdapat kendala besar yang dialami para pengrajin, terutama dalam proses pengeringan. Selama ini, pengeringan masih mengandalkan sinar matahari.
Baca Juga:Jalan Usaha Tani di Cirebon Girang Kini MulusMWCNU Kertasemaya Indramayu Gelar Doa Bersama untuk Kedamaian Bangsa
Di musim kemarau, kerupuk bisa kering dalam waktu 2–3 hari, namun saat musim hujan, waktu pengeringan menjadi jauh lebih lama, dan kualitas produk sering kali menurun. Akibatnya, produksi menjadi tidak stabil dan pengrajin kesulitan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Melihat persoalan ini, Muh Pauzan SSi MSc, dosen Universitas Wiralodra (Unwir) sekaligus Ketua Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2025, bersama tim yang terdiri dari Meddy Nurpratama, Supriyadi, Novita Adelia, dan Aldiyansah, menghadirkan solusi berupa alat pengering kerupuk udang otomatis.
Menurut Pauzan, inovasi ini mampu mempercepat proses pengeringan hanya dalam waktu sekitar tiga jam, tanpa tergantung pada kondisi cuaca.
“Dengan teknologi ini, kapasitas produksi dapat meningkat hingga empat kali lipat per hari, sementara kualitas produk tetap terjaga berkat tingkat kekeringan yang merata,” jelasnya kepada Radar Indramayu, Minggu (21/9/2025).
Bagi masyarakat Cemara Kulon, kehadiran alat pengering otomatis bukan sekadar teknologi baru, melainkan harapan baru untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM lokal.
Tim PKM Unwir optimistis, dengan teknologi ini, produk kerupuk udang dari Cemara Kulon memiliki peluang besar untuk menembus pasar yang lebih luas.
“Tidak menutup kemungkinan, di masa depan, produk kerupuk udang dari desa kecil di pesisir Indramayu ini dapat dikenal sebagai produk unggulan yang mendunia,” harap Pauzan.