“Konsepnya shelter bukan tempat masak besar, hanya untuk pemanasan atau saji cepat. Sementara area tengah akan jadi ruang terbuka yang bisa digunakan untuk hiburan atau event komunitas,” paparnya.
Ia berharap, dukungan dari berbagai pihak, termasuk bupati Cirebon, untuk ikut mendorong kehidupan kawasan tersebut agar tak hanya ramai di malam Minggu atau saat ada acara saja.
“Kami butuh support dari pemerintah daerah supaya tempat ini bisa lebih hidup. Bukan hanya saat event, tapi setiap hari bisa jadi tujuan kuliner warga,” tandasnya.
Baca Juga:Gandeng Istri Walikota Cirebon, Jadikan Kejaksan Tujuan EduwisataSeminar Pengembangan SDM Berbasis Potensi Daerah di Untag 1945 Cirebon
Di tempat yang sama, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg menyatakan, siap memfasilitasi aspirasi pedagang selama kebutuhan disampaikan dengan jelas. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan.
“Kami tidak melarang, justru siap membantu. Tapi tolong jaga ketertiban dan kebersihan. Itu yang utama,” tuturnya.
Imron juga menekankan pentingnya penguatan identitas kuliner di setiap pusat jajanan. Ia mendorong setiap komunitas pedagang memiliki menu unggulan yang bisa dipromosikan secara lebih luas.
“Harus ada makanan khas yang jadi unggulan. Itu yang nanti kami bantu promosikan. Kita juga akan adakan event hiburan agar makin ramai,” ucapnya.
Kedepan, Pemkab Cirebon berencana menggelar berbagai acara hiburan dan promosi, baik siang maupun malam hari, guna menjadikan shelter PKL sebagai destinasi kuliner sekaligus motor penggerak ekonomi lokal.
“Harapannya, tempat ini bisa hidup setiap hari, bukan hanya saat ada event. Dengan begitu, kesejahteraan pedagang kecil juga ikut meningkat,” pungkasnya. (sam)