Saat ini, Pemdes Sende dan Puskesmas Tegalgubug kembali bergerak cepat dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon. Apalagi, Misri sudah masuk dalam DTKS dan tercatat sebagai peserta BPJS aktif. “Kami selalu siap mendukung pengobatan Misri. Kami ingin yang terbaik untuk kesehatannya,” katanya.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon dr Edi Susanto menambahkan, kasus filariasis yang dialami Misri sebenarnya sudah ditangani sejak 2014. Bahkan, pemantauan pernah dilakukan intensif pada 2019 dan 2020. “Sekarang kami datang lagi untuk melakukan observasi karena keluhan Misri semakin berat. Kalau dibutuhkan, ia bisa kami rujuk ke rumah sakit,” imbuhnya.
Edi menambahkan, filariasis biasanya berawal dari infeksi gigitan nyamuk yang membawa larva cacing filaria. Parasit ini menyerang limpa, menurunkan kekebalan tubuh, lalu memicu pembengkakan secara ekstrem.
Baca Juga:Kisah Tania Penyayang Satwa di Cirebon yang Rawat 200 KucingPresiden Prabowo Bawa Suara Indonesia ke Panggung PBB, Bikin Publik Bergetar
Untuk saat ini, lanjut Edi, fokus utama penanganan adalah mencegah infeksi lanjutan serta gejala kronis seperti luka terbuka dan penjamuran. “Kami sekarang membawa Misri ke RSUD Arjawinangun untuk observasi lebih lanjut agar bisa tertangani dengan baik,” imbuhnya. (*)