RADARCIREBON.ID – Komisi III DPRD Kota Cirebon melakukan monitoring dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Miftahul Ulum, Kelurahan Karya Mulya, Kecamatan Kesambi, Selasa (23/9/2025).
Kunjungan tersebut bertujuan memastikan proses produksi MBG di Kota Cirebon berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam monitoring itu, anggota Komisi III meninjau langsung alur operasional dapur MBG, mulai dari proses pencucian bahan baku hingga pengemasan makanan.
Baca Juga:Komisi II DPRD Kota Cirebon Sidak Tiga Pasar TradisionalBisnis Emas dan Haji Dorong Kinerja BSI
“Kami melakukan monitoring di dapur MBG Karya Mulya sebagai bentuk tanggung jawab DPRD untuk memastikan program MBG berjalan baik. Di beberapa daerah ditemukan berbagai keluhan dan permasalahan, semoga hal itu tidak terjadi di Cirebon,” kata Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf MPd.
Dari hasil peninjauan, Yusuf menegaskan operasional SPPG telah memiliki SOP yang jelas dan berorientasi pada pelayanan maksimal. Karena itu, pihaknya meminta agar standar tersebut tetap dipatuhi dan dipertahankan.
“Kami melihat dapur MBG sudah sesuai standar. Tinggal dijaga konsistensinya. Proses pengolahan hingga distribusi sudah ada SOP dari BGN. Selain itu, harus ada mitigasi sebelum seluruh proses berjalan, agar aktivitas di dapur MBG benar-benar aman dan terpantau,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala SPPG Yayasan Miftahul Ulum, Fandy Suharianto, menjelaskan bahwa seluruh proses di dapur MBG telah mengikuti standar yang ditetapkan pemerintah pusat melalui BGN.
Dalam pelaksanaannya, ia dibantu ahli gizi dan akuntan dari BGN, serta 47 karyawan yang memastikan seluruh proses MBG berjalan optimal.
“Di Kelurahan Karya Mulya ada sekitar 4.000 penerima manfaat, mulai dari P3 Posyandu yang mencakup ibu hamil dan menyusui, hingga siswa PAUD sampai SMA,” jelasnya.
Fandy menambahkan, hingga saat ini baru ada delapan dapur MBG yang beroperasi di Kota Cirebon. Padahal, idealnya jumlah dapur yang dibutuhkan mencapai 38 unit. (cep/adv)