Peringati HTN, Ratusan Petani di Indramayu Turun ke Jalan Sampaikan 5 Tuntutan

BPN Indramayu
TURUN KE JALAN: Ratusan petani asal Indramayu berunjuk rasa di depan kantor ATR/BPN Indramayu, Rabu (24/9/2025). Mereka menyampaikan sejumlah tuntutan. FOTO: BURHANUDIN/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

INDRAMAYU – Dalam rangka memperingati HTN (Hari Tani Nasional), ratusan petani Indramayu yang tergabung dari berbagai organisasi, khususnya dari warga Indramayu bagian barat dan selatan, turun ke jalan membawa lima tuntutan, Rabu 24 September 2025.

Aksi unjuk rasa ini dilakukan di tiga titik: kantor ATR/BPN Indramayu, DPRD Indramayu, dan Pendopo Indramayu.

Wajo, koordinator aksi, menyampaikan tuntutan para pengunjuk rasa di tiga titik tersebut. “Pertama, kami menuntut ATR/BPN untuk menolak perpanjangan HGU (Hak Guna Usaha) PT PG (Pabrik Gula) Rajawali II. Kedua, kami mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu dan DPRD Kabupaten Indramayu, agar mendorong untuk segera membangun infrastruktur jalan dan irigasi pengairan di kawasan hutan Indramayu,” ujar Wajo kepada awak media.

Baca Juga:Pemkab Indramayu Siapkan AUTP untuk Lindungi Petani dari Gagal PanenDua Bek Timnas Prancis Tertarik Ke Real Madrid, Ini Dia Orangnya

Selain itu, ada tiga tuntutan lagi. Yakni, mendesak Bank BJB untuk menyetop aliran dana ke PT PG Rajawali II, menuntut Pemerintah Daerah Indramayu untuk melibatkan organisasi tani dalam gugus tugas reforma agraria, serta menuntut Pemkab Indramayu menjalankan reforma agraria sejati di Kabupaten Indramayu.

Menurut Wajo, implementasi reforma agraria di Indramayu masih semi, dan belum benar-benar dilaksanakan.

Kepala Kantor ATR/BPN Indramayu, Akhmad Syaikhu menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan tersebut.

“Tentu kita akan sampaikan ini ke pimpinan (Kementerian ATR/BPN), dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku,” ujarnya.

Begitu juga dengan DPRD Indramayu, yang berkomitmen terus mengawal segala persoalan petani. “Silahkan tuntutannya disampaikan ke kami, nanti akan kami kaji dan kami berkomitmen agar tetap beriringan dengan petani,” ujar Nurhayati, ketua DPRD Indramayu.

Sementara itu, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengajak para pengunjuk rasa duduk bersama di Alun-Alun Indramayu. Di momen itu, Lucky menyoroti persoalan terkait infrastruktur jalan dan irigasi pengairan khususnya di Indramayu bagian selatan (perbatasan Majalengka) dan Indramayu bagian barat (Kroya).

“Nanti kita cari dan mohon masukannya juga, mana yang kira-kira menjadi urat nadi di daerah itu. Kita bangun segera mungkin bertahap dimulai dari urat nadi, entah nanti dilakukan pengerasan jalan atau bahkan dibeton (betonisasi jalan),” kata dia, di tengah-tengah pengunjuk rasa yang berkumpul di bawah tenda yang ada di Alun-Alun Indramayu.

0 Komentar