Realisasi Belum 50 Persen, Progres Rutilahu Dikebut di Akhir Tahun

Ilustrasi Berita Rutilahu
Ilustrasi Berita Rutilahu Dikebut di Akhir Tahun. FOTO: EEP/ RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Penyerapan anggaran program rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kota Cirebon masih belum maksimal.

Hingga Senin, 22 September 2025 lalu, realisasi pelaksanaannya baru mencapai kurang dari 50 persen.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, program Rutilahu tahun 2025 menggunakan anggaran murni APBD Kota Cirebon dengan kuota 186 unit.

Baca Juga:Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon Gelar MTQ untuk Jaring Bibit UnggulDiskominfo Cirebon Dukung Program Kampus Berdampak, Terima Mahasiswa Magang dari STMIK/IKMI

Selain itu, ada tambahan 60 unit dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Pemerintah Pusat.

Dari total kuota tersebut, saat ini baru sekitar 80 hingga 100 unit yang sudah terealisasi.

“Rutilahu tahap pertama sudah selesai dilaksanakan. Untuk tahap kedua akan kembali dilanjutkan. Dari total 186 unit, sekitar 100 unit sudah rampung,” ujar Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Kota Cirebon, Wandi Sofyan.

Pelaksanaan tahap kedua ditargetkan selesai akhir tahun 2025. Namun, tahapan ini menunggu penetapan kembali surat keputusan (SK) dari Walikota Cirebon Effendi Edo, karena adanya perubahan daftar penerima manfaat.

“Dari APBD ada 186 unit, ditambah sekitar 60 unit dari Provinsi. Untuk BSPS dari pusat kita masih menunggu. Biasanya turun menjelang akhir tahun. Informasi awal ada sekitar 100 unit, tapi kepastiannya masih menunggu perkembangan,” jelasnya.

Wandi menambahkan, bantuan dari Provinsi sebanyak 60 unit saat ini sedang dalam pengerjaan dan hampir selesai.

Bantuan tersebut difokuskan untuk kawasan kumuh, seperti di Kelurahan Kesenden dan Kebon Baru.

Baca Juga:DPRD Cirebon Matangkan Raperda untuk Kesejahteraan Nelayan dan Petambak GaramTunggu Dilantik, Jigus Siapkan Kantor KONI Cirebon di Stadion Olahraga Watubelah

Adapun nilai bantuan dari Provinsi sebesar Rp20 juta per unit, dengan rincian Rp2 juta untuk ongkos tukang, Rp500 ribu untuk administrasi, dan Rp17,5 juta untuk material bangunan.

Sementara itu, bantuan dari APBD Kota Cirebon sebesar Rp15 juta per unit, dengan komposisi Rp2 juta untuk tukang dan sisanya untuk material, tanpa alokasi administrasi.

Ia berharap tahun ini dan tahun depan Kota Cirebon mendapat kuota Rutilahu yang lebih besar. “Program Rutilahu ini merupakan bagian dari program 3 juta rumah dalam bentuk rehabilitasi, bukan pembangunan baru,” tandasnya. (cep)

0 Komentar