2.Harus memiliki dana darurat “in cash”.
Dana darurat adalah keharusan. Uang tunai adalah raja. Ramit menyarankan agar memiliki dana darurat minimal 6 bulan dari biaya hidup. Hal ini menjadi pondasi sebelum investasi gede-gedean dan mimpi bisa kaya.
3. Beli barang berkualitas, dan jangan murahan!
Jujur, ini salah satu kebiasaan jelek: membeli murah niatnya biar bisa berhemat. Ternyata barang jelek itu cepat rusak. Selain itu mesti mengeluarkan uang 2 kali untuk barang yang sama. Prinsipnya simpel, quality over quantity.
4. Jangan pernah pelit untuk kesehatan dan ilmu.
Ramit sangat menekankan, sehat dan otak itu investasi terbaik. Keduanya bakal memberikan return on investment paling tinggi. Mulai sekarang, tanamkan mindset, uang boleh keluar, asal “balik” dalam bentuk quality of life dan income growth.
5. Fokuskan energi dan waktu pada keputusan finansial yang berdampak besar.
Baca Juga:39 Pengurus PBFI Kota Cirebon Resmi DilantikTerungkap, Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat, Labkesda Jabar: Ada Bakteri Salmonella
Banyak orang sibuk menghemat, padahal itu efeknya kecil untuk keuangan. Seharusnya fokus pada keputusan besar untuk upgrade skill, agar gaji naik dan pendapatan naik. Keputusan yang bisa memengaruhi keuangan personal.
Mengapa Ramit menyarankan seperti ini? Sebab, energi, waktu, dan tenaga sangat terbatas hanya untuk memikirkan uang. Lebih baik habiskan energi untuk deal besar yang itu bisa memberikan efek bola salju yang tak bisa ditandingi.
Memang kaya itu sangat personal. Definisinya pun beda untuk tiap orang. Ada yang kaya cukup punya rumah mewah. Ada juga yang merasa kaya ketik bebas kapanpun mau bekerja. Definisikan sendiri kaya yang cocok dengan nilai diri sendiri.