JAKARTA-Kementerian Agama (Kemenag) menargetkan percepatan revitalisasi gedung dan sarana prasarana madrasah di seluruh Indonesia.
Lebih dari 2.000 madrasah telah terdata untuk segera diperbarui melalui Program Revitalisasi Tahap II.
Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin menegaskan, anggaran yang digelontorkan pemerintah harus digunakan secara tepat dan bertanggung jawab.
Baca Juga:Mikel Arteta Dapat Pujian: Punya Mental Juara, Menang Dramatis Atas NewcastleKunjungi Indramayu, Mendikdasmen Lakukan Revitalisasi Sekolah sebagai Momentum Peningkatan Mutu Pendidikan
“Anggaran ini adalah amanah besar. Karena itu, pelaksanaannya harus hati-hati, prudent, tapi juga tepat waktu,” ujar Kamaruddin Amin dalam Rapat Koordinasi Program Revitalisasi Tahap II di Jakarta, kemarin.
Ia menambahkan, setiap langkah teknis akan disesuaikan dengan regulasi yang berlaku.
“Kita harus bicara detail terkait mekanisme, baik tender maupun e-katalog. Mana yang paling sesuai dengan anggaran dan waktu yang tersedia, itu yang akan kita pilih,” imbuhnya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam, Amin Suyitno mengungkapkan, revitalisasi madrasah menjadi bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subiyanto melalui skema Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC).
Dari total 2.120 satuan kerja, baru 190 madrasah yang rampung direvitalisasi pada tahun ini.
“Banyak sarana dan prasarana madrasah mengalami kerusakan sedang hingga berat. Karena itu, Kemenag harus melakukan ijtihad agar PHTC benar-benar menjawab kebutuhan mendesak,” jelasnya.
Lebih jauh, Suyitno menekankan bahwa revitalisasi harus sejalan dengan agenda digitalisasi pendidikan nasional.
Baca Juga:Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Minta Biro Travel Kooperatif Musim Hujan di Cirebon Diprediksi Tiba Lebih Awal, BMKG Minta Warga Waspada Banjir
“Digitalisasi madrasah wajib hadir. Ini penting karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) di madrasah terpilih,” tegasnya.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menambahkan bahwa kebutuhan riil di lapangan menjadi dasar utama program ini.
“Besok ada telaah daerah, dan usulan dari madrasah akan direviu langsung oleh tim ahli,” katanya.
Nyayu juga menekankan pentingnya menjaga kualitas pembangunan.
“Revitalisasi harus sesuai standar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Kita juga perlu mengantisipasi kendala teknis, seperti cuaca ekstrem di akhir tahun yang bisa menghambat distribusi bahan bangunan,” ujar Nyayu. (rc)
