UMC dan SDN Silih Asuh 2 Gelar Pelatihan Disiplin Positif, Cegah Tiga Dosa Besar Pendidikan

UMC dan SDN Silih Asuh 2 Gelar Pelatihan Disiplin Positif
UMC dan SDN Silih Asuh 2 Gelar Pelatihan Disiplin Positif
0 Komentar

CIREBON — Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) terus menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung pendidikan yang aman dan ramah anak. Melalui skema hibah Pengabdian kepada Masyarakat dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek-Dikti) 2025, UMC bekerja sama dengan SDN Silih Asuh 2 Kabupaten Cirebon menggelar pelatihan bertajuk “Disiplin Positif: Mewujudkan Sekolah Aman dan Ramah bagi Peserta Didik”.

Pelatihan yang berlangsung secara bertahap sejak pertengahan tahun itu mencapai puncaknya pada akhir September 2025 melalui kegiatan pelatihan intensif dan lokakarya. Program ini digagas sebagai respons atas keprihatinan terhadap meningkatnya tiga dosa besar dalam dunia pendidikan, yaitu kekerasan seksual, perundungan, dan intoleransi, yang mulai menjangkiti lingkungan sekolah dasar.

Kondisi tersebut dinilai berpotensi merusak iklim belajar serta memberi dampak serius terhadap kondisi psikologis siswa dan kepercayaan publik terhadap sekolah. Oleh karena itu, pelatihan disiplin positif menjadi upaya pencegahan yang menyasar langsung para pendidik sebagai garda terdepan.

Baca Juga:Wawan Hernawan Siap Majukan Cirebon Jadi Kota Edukasi BudayaDukung Keberagaman dan Inklusi, XLSMART Gelar Pelatihan Digital dan Wirausaha bagi Disabilitas di Semarang

Kepala SDN Silih Asuh 2, Sri Mulyani, S.Pd., secara resmi membuka acara dan menyambut baik kerja sama ini. “Pelatihan ini sangat penting agar guru memiliki bekal menciptakan lingkungan belajar yang aman, penuh empati, serta mendukung tumbuh kembang peserta didik,” ujarnya.

Kegiatan pelatihan diampu oleh tim dosen UMC yang terdiri dari Fitri Aprianti, M.Pd.; Much Arif Syarif, M.Pd.; dan Muzayanah, M.Pd. Mereka juga melibatkan dua mahasiswa, Aura Tristan Safinnajaa dan Vega Khansa, sebagai bagian dari pembelajaran kolaboratif lintas jenjang akademik.

Dalam setiap sesi, guru didorong untuk memahami pendekatan disiplin positif yang berfokus pada penghargaan, komunikasi yang sehat, serta keterlibatan emosional dengan siswa. Alih-alih menggunakan hukuman fisik atau verbal, para pendidik diajak menyusun strategi kelas yang membangun suasana kondusif dan inklusif. Diskusi, praktik langsung, serta simulasi situasi nyata menjadi bagian dari metode pelatihan.

Sebagai tindak lanjut, tim pengabdi UMC akan mendampingi guru-guru model di SDN Silih Asuh 2 untuk menyusun modul praktik baik disiplin positif. Modul tersebut ditargetkan dapat direplikasi di sekolah lain di wilayah Cirebon, sekaligus dijadikan bahan publikasi ilmiah berbasis praktik lapangan.

0 Komentar