Lukki menambahkan, batik Patalunan bukan hanya dikenakan dalam acara adat atau kegiatan budaya, melainkan juga didorong menjadi pakaian sehari-hari masyarakat. Bahkan, di Kecamatan Talun sudah ada kebijakan tidak resmi yang menganjurkan warga dan perangkat pemerintahan untuk mengenakan batik Patalunan setiap hari Jumat.
“Batik Patalunan ini selain sebagai upaya kita dalam melestarikan sejarah, juga menjadi identitas kebanggaan bagi warga Talun. Alhamdulillah, semakin banyak orang yang minat dengan batik Patalunan ini,” pungkasnya. (awr)