Cara Kelola Dana Darurat Bagi Korban PHK, Ada 3 Hal yang Harus Dilakukan

Banyaknya Badai PHK Bikin Pengangguran Makin Banyak Apa Yang Harus Di Lakukan Pemerintah Saat ini
Banyaknya Badai PHK Bikin Pengangguran Makin Banyak Apa Yang Harus Di Lakukan Pemerintah Saat ini
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sedih mendengar banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi di mana-mana. Kondisi yang seperti ini mengharuskan bagi para pekerja untuk menyiapkan diri, salah satunya dengan dana darurat.

Dana darurat inilah yang bisa menolong para pekerja jika terkena PHK. Tentu dengan syarat, tahu cara mengalokasikan dan mengelolanya.

Ini ada postingan menarik dari akun konsultan keuangan dan bisnis “100 Juta Pertama”. Akun itu membagikan kiat atau cara mengalokasikan dan mengelola dana darurat, khususnya bagi korban PHK.

Baca Juga:Pentingnya Branding Kawasan Rebana, Bisa Jadi Masa Depan Ekonomi Jawa BaratUEA Tertarik Tanamkan Modal di Bandara Kertajati, Etihad Berencana Buka Rute untuk Jamaah Umrah

Dalam postingannya di media sosial X, akun itu menyebut jika sangat penting memiliki dana darurat. Sebab, hanya 9% orang Indonesia yang memiliki dana darurat. Padahal dana ini sangat penting bagi yang merasa memiliki penghasilan pas-pasan.

Sebenarnya, jelas akun itu, istilah dana darurat sudah tak asing lagi. Hanya saja, masih banyak yang mengira jika dana darurat itu hanya tabungan biasa, yang boleh dipakai kapan saja.

Padahal, tandasnya, secara konsep dasarnya, dana darurat itu hanya bisa dipakai ketika kondisi genting. Misalnya terkena PHK, kecelakaan, atau kondisi lain yang benar-benar penting dan mendesak.

Tujuannya, hanya satu, agar bisa tidak mengutang jika sedang kesulitan keuangan. Namun, jika kondisi mendesak itu setiap hari, bagaimana?

Ada cara yang disarankan akun tersebut. Rumus sederhana dan ringan agar mengumpulkan dana darurat itu cukup 10 persen dari total pendapatan, tiap bulan.

Ada lagi satu cara lainnya untuk bisa mengumpulkan dana darurat. Yakni dengan cara mencatat setiap rupiah yang dikeluarkan.

Menurutnya, cara ini tampak sepele. Tapi ternyata hanya beberapa orang saja yang rajin mencatat keuangan setiap harinya.

Baca Juga:Sanksi KDM untuk ASN Jabar yang Malas: Nanti Saya Posting di TikTok SayaEmas, Selain Harganya Terus Meroket, juga Mulai Sulit Dicari

Selain itu, ujarnya, pilih instrumen atau wadah untuk menyimpan. Kuncinya pilih instrumen yang gampang diakses dan ditarik kapan saja, tapi tetep sulit untuk dijangkau oleh mata.

Misalnya, bisa memisahkan dana darurat di kantong atau tabungan yang beda rekening dengan rekening sehari-hari.

Sampai kapan harus mengumpulkan dana darurat itu? Menurut akun tersebut, sebenarnya tergantung dari jumlah dana darurat yang ingin dimiliki.

0 Komentar