Penetapan Hari Jadi Indramayu, Ada 3 Hal yang Perlu Ditinjau Ulang

hari jadi Indramayu
Bundaran Mangga, Ikon Kabupaten Indramayu. Foto: Trisna/tangkapan layar - RADARCIREBON.ID
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Setiap tanggal 7 Oktober diperingati sebagai hari jadi Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Daerah yang juga disebut Dermayu ini, diyakini berdiri sejak 7 Oktober 1527.

Ini berarti, pada tahun 2025 ini, Kabupaten Indramayu sudah berusia 498 tahun. Hal itu jika mengacu kepada sebuah naskah tradisional yang diyakini menunjukkan sebagai tonggak berdirinya Indramayu.

Namun demikian, penentuan hari jadi pada tanggal 7 Oktober tersebut menimbulkan pro dan kontra. Hal ini seperti tesis yang ditulis oleh Dini Nurlaelasari dari Universitas Padjajaran (Unpad).

Baca Juga:Cara Kelola Dana Darurat Bagi Korban PHK, Ada 3 Hal yang Harus DilakukanPentingnya Branding Kawasan Rebana, Bisa Jadi Masa Depan Ekonomi Jawa Barat

Dalam tesis yang berjudul “Sejarah Kabupaten Indramayu (1800-1945)” ini menyebutkan, jika sejak tahun 1977 hari jadi Kabupaten Indramayu ditetapkan pada tanggal 7 Oktober 1527.

Penentuan hari jadi ini, menurut Dini, didasarkan pada sebuah naskah tradisional. Naskah itu ditulis jauh dari waktu terjadinya peristiwa tersebut. Karenanya akurasinya pun diragukan.

Hal itu yang menurut Dini, menimbulkan berbagai permasalahan pro dan kontra. Bahkan penetapan hari jadi tersebut perlu ditinjau ulang.

Dijelaskannya, ada 3 permasalahan soal hari jadi Kabupaten Indramayu. Pertama, awal terbentuknya Indramayu sebagai sebuah pusat pemerintahan.

Kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Kabupaten Indramayu. Ketiga, perubahan kehidupan masyarakat Indramayu yang disebabkan oleh perkembangan Kabupaten Indramayu itu sendiri.

Untuk menjawab persoalan-persoalan tersebut, dirinya pun melakukan kajian secara historis dengan menggunakan metode sejarah. Yakni, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pusat Kabupaten Indramayu yang dikenal saat ini, dulu lebih disebut dengan nama Cimanuk. Daerah itu merupakan salah satu pelabuhan milik Kerjaan Sunda.

Baca Juga:UEA Tertarik Tanamkan Modal di Bandara Kertajati, Etihad Berencana Buka Rute untuk Jamaah UmrahSanksi KDM untuk ASN Jabar yang Malas: Nanti Saya Posting di TikTok Saya

Sementara, nama Indramayu atau sering disebut Dermayu muncul sebagai sebuah wilayah sekitar Cimanuk dipimpin oleh Wiralodra, baru mulai disebut sejak masa VOC.

Diuraikannya, jika wilayah ini kadang dianggap tidak penting, sehingga status kepemilikannya tidak jelas. Indramayu sebelah timur Sungai Cimanuk tetap stabil berada di bawah kekuasaan Cirebon.

Sedangkan Indramayu sebelah barat Sungai Cimanuk dianggap kurang menguntungkan dari segi ekonomi dibandingkan daerah lain.

Oleh karena itu wilayah tersebut dijual kepada pihak swasta. Wilayah tersebut dikenal dengan Tanah Partikelir Kandanghaur dan Indramayu Barat.

0 Komentar