Bazar Moon Cake Festival: Tradisi Tionghoa yang Kini Jadi Milik Semua

Moon Cake Festival
BAZAR: Festival Kue Bulan atau Moon Cake Festival merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan kedelapan dalam kalender Imlek. FOTO: ADE GUSTIANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Suasana meriah tampak memenuhi kompleks Sekolah Sariputra di Jalan Kasepuhan No 3, Kota Cirebon, Minggu (5/10/2025).

Sejak pagi hingga sore, masyarakat silih berganti datang untuk mengikuti Bazar Moon Cake Festival 2025.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Cirebon, Sekolah Sariputra, dan Mandarin Study Center.

Baca Juga:Bekerja Aman ke Luar NegeriBale Properti Expo Hadirkan 50 Proyek Perumahan 

Kegiatan berlangsung semarak dengan berbagai lomba anak-anak yang digelar bersamaan dengan bazaar kuliner yang menawarkan aneka jajanan khas, mulai dari sate taichan, takoyaki, dimsum, corndog, nasi hainan, hingga lo mie. Suasana hangat dan penuh keceriaan terasa di setiap sudut sekolah yang disulap menjadi arena pesta budaya.

Festival Kue Bulan atau Moon Cake Festival merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang dirayakan setiap tanggal 15 bulan kedelapan dalam kalender Imlek. Tahun ini, perayaan tersebut jatuh pada Senin, 6 Oktober 2025.

Dalam tradisi ini, kue bulan melambangkan kehangatan dan kelekatan keluarga. Bentuknya yang bulat menggambarkan kesatuan, sementara isian manis di dalamnya menandakan hubungan yang harmonis.

Adapun tepung ketan sebagai bahan utama memiliki makna khusus, lengket dan sulit terpisah, melambangkan eratnya ikatan keluarga dan persaudaraan.

Wakil Ketua PSMTI Cirebon, Yulia Hiyanto, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya bertujuan melestarikan budaya, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat.

“Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama tiga Lembaga, PSMTI, Sekolah Sariputra, dan Mandarin Study Center. Selain melestarikan budaya, kami juga ingin memberi ruang bagi UMKM untuk tumbuh,” ujar Yulia kepada Radar Cirebon di sela acara.

Selain bazaar, rangkaian kegiatan juga diisi dengan open house sekolah serta sejumlah lomba edukatif bagi anak-anak. Lebih dari 260 peserta, mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah dasar, ikut ambil bagian. Jumlah peserta terus bertambah hingga menjelang pembukaan acara.

Baca Juga:Diskominfo Cirebon Percepat Transformasi Desa Digital lewat Program Smart VillageWakil Walikota Main Padel

Secara keseluruhan, terdapat 17 kategori lomba yang digelar, meliputi aritmetika, sempoa, spelling bee, membaca puisi Mandarin dan Indonesia, menari, menyanyi bertema bulan, mewarnai, hingga menggambar.

Seluruh kegiatan diselesaikan dalam satu hari, dengan jadwal yang diatur berurutan dari pagi hingga sore.

Suasana terasa ramai namun tetap tertib. Anak-anak berlomba dengan penuh semangat, sementara para orang tua menikmati berbagai jajanan di area bazar. Aroma makanan yang menggoda membuat suasana semakin hidup, di tengah interaksi hangat antara pengunjung dan pelaku UMKM.

0 Komentar