Kegiatan spiritual lintas budaya tersebut menjadi simbol nyata bahwa kota Cirebon bukan hanya kota sejarah, tetapi juga kota yang menghidupkan nilai-nilai kemanusiaan universal.
Dalam konteks seni, Cirebon memiliki tradisi dan karya yang mendunia. Tari Topeng Cirebon, Batik Trusmi, Wayang Cirebonan, serta Gamelan Sekar Pandan merupakan warisan tak benda yang merepresentasikan kekayaan ekspresi masyarakat kota Cirebon.
Batik Mandalangan, misalnya, yang dahulu sangat terkenal, kini memerlukan sentuhan baru dari generasi muda untuk dihidupkan kembali. Inilah tantangan sekaligus peluang: bagaimana menggabungkan tradisi dengan inovasi, agar batik Cirebon kembali menjadi kebanggaan nasional bahkan dikenal di pasar global.
Baca Juga:Siapa yang Layak Disebut Budayawan?Mendirikan Sekolah Tinggi Seni dan Budaya di Cirebon
Kota Cirebon juga melahirkan banyak tokoh besar yang membesarkan nama bangsa dalam berbagai bidang seni dan budaya. Sebut saja Prof. Dr. Affandi, maestro lukis yang berakar dari tanah Cirebon; Arifin C. Noor, sutradara kenamaan Indonesia yang dikenal dengan karya-karyanya yang penuh nilai kemanusiaan; serta penyanyi legendaris seperti Abdul adjid, Grace Simon dan Dewi Yull yang juga berasal dari kota Cirebon.
Mereka adalah bukti bahwa kota Cirebon memiliki DNA seni yang kuat dan mampu menembus batas nasional. Generasi muda hari ini memiliki tanggung jawab moral untuk melanjutkan warisan para maestro tersebut dengan karya baru yang tetap berpijak pada nilai-nilai budaya lokal.
Namun, agar potensi kebudayaan ini benar-benar menjadi kekuatan masa depan, dibutuhkan kesadaran kolektif masyarakat kota Cirebon. Setiap warga perlu memiliki rasa bangga dan tanggung jawab terhadap identitas budayanya. Pemerintah daerah, lembaga adat, seniman, akademisi, dan pelaku usaha harus bersinergi membangun ekosistem kebudayaan yang sehat.
Revitalisasi kawasan bersejarah, pelatihan kreatif bagi seniman muda, penyelenggaraan festival budaya tahunan, dan pendirian akademi seni dan budaya lokal bisa menjadi langkah nyata menuju Kota Cirebon yang berdaya budaya.
Pemerintah Kota Cirebon juga perlu menjadikan kebudayaan sebagai arus utama pembangunan daerah. Anggaran kebudayaan, program penelitian sejarah, digitalisasi arsip budaya, dan promosi pariwisata berbasis budaya perlu diperkuat. Dengan begitu, kebudayaan tidak hanya menjadi romantisme masa lalu, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan ekonomi yang berkelanjutan.