RADARCIREBON.ID -Musyawarah Wilayah (Muswil) Insan Pariwisata Indonesia (IPI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ciayumajakuning resmi menetapkan Ariyanto sebagai Ketua untuk periode 2025–2028, Selasa (7/10). Ia kembali terpilih secara aklamasi melalui Muswil IPI.
Muswil kali ini mengusung tema “Menggali Potensi Destinasi Lokal untuk Pariwisata Berkelas Dunia”. Tema ini sebagai komitmen IPI untuk mendorong kebangkitan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal di wilayah Ciayumajakuning.
Ariyanto mengatakan, fokus utama kepengurusannya kedepan adalah mengangkat potensi budaya dan wisata lokal agar mampu menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca Juga:DAK Disdik Dihapus, 20 SD Negeri di Cirebon Tetap Dapat Revitalisasi Rp18 MiliarMantan Istri Menang Gugatan, Gudang Sewaan di Astanajapura Disita PN Cirebon
“Target kami adalah membangkitkan dan mengembangkan potensi budaya lokal. Harapannya, wisatawan datang ke Cirebon bukan hanya untuk berkunjung, tapi juga menikmati nilai-nilai budaya dan keindahan alamnya,” ujar Ariyanto usai dilantik.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku wisata, dan anggota IPI menjadi kunci dalam memperkuat promosi wisata daerah.
Ia menyadari betul, saat ini pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang gencar mengembangkan wisata daerah.
“Maka, tugas kami di IPI adalah membantu mempromosikan dan menjual potensi itu, termasuk desa wisata dan program city tour untuk menarik wisatawan luar daerah ke Cirebon,” katanya.
Dalam kesempatan itu juga, Ariyanto menyinggung pentingnya inovasi di tengah tantangan efisiensi anggaran. IPI, katanya, terus mencari peluang baru agar sektor pariwisata tetap menjadi sumber pendapatan bagi anggotanya.
“Memang kondisi pariwisata dihadapkan dengan tantangan yang cukup besar, yakni adanya efisiensi anggaran atas kebijakan pemerintah. Tapi, kita tidak putus asa. Kita mencari peluang lain untuk mendatangkan income bagi anggota IPI. Salah satunya melalui city tour,” ungkapnya.
Sementara itu, Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cirebon, Syafrudin Aryono MSi, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan para pelaku wisata.
Baca Juga:Imbas Pembebasan BPHTB dan PBG, Pemkab Cirebon Berpotensi Kehilangan PAD Rp20 Miliar!Immoderma Ajak Gen Z Percaya Diri Lewat Kulit Sehat #CantikDariHati
“By data, Kabupaten Cirebon saat ini punya 90 desa wisata. Namun, dari jumlah itu baru sekitar 39 desa yang memiliki dukungan APBDes untuk pengembangan wisata, dengan anggaran antara Rp20 juta hingga Rp600 juta,” katanya.